Pendanaan Rp 2,9 Miliar dari Phapros Bantu UMKM Naik Kelas dan Perluas Pasar

photo author
- Kamis, 18 September 2025 | 14:30 WIB
PT Phapros Tbk mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan menyalurkan dana kemitraan sebesar Rp 2,9 miliar hingga September 2025.  (Dok.)
PT Phapros Tbk mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan menyalurkan dana kemitraan sebesar Rp 2,9 miliar hingga September 2025. (Dok.)


SEMARANG, AYOSEMARANG.COM – PT Phapros Tbk, perusahaan farmasi nasional, kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan menyalurkan dana kemitraan sebesar Rp 2,9 miliar hingga September 2025. Dana tersebut diberikan kepada 38 mitra binaan yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Program ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Phapros yang bertujuan memberdayakan UMKM agar mampu meningkatkan kapasitas dan bersaing di pasar yang lebih luas.

 

Plt. Direktur Utama PT Phapros Tbk, Ida Rahmi Kurniasih, menyampaikan bahwa dukungan yang diberikan oleh perusahaan berkode saham PEHA ini tidak hanya bersifat finansial, tetapi juga merupakan strategi pemberdayaan yang menyeluruh. “Melalui program kemitraan, Phapros tidak hanya menyalurkan modal, tetapi juga membangun ekosistem pendukung bagi UMKM. Kami melakukan seleksi ketat untuk memilih mitra yang memiliki komitmen dan potensi berkembang. Para mitra mendapatkan pembinaan dalam peningkatan kapasitas produksi, penerapan praktik usaha berkelanjutan, serta penguatan manajemen keuangan yang sederhana dan transparan. Kami juga mendorong pemanfaatan platform digital agar usaha mereka dapat berkembang lebih luas. Dengan pendekatan ini, UMKM binaan kami tidak hanya bertahan, tetapi juga memiliki daya saing untuk naik kelas dan menembus pasar yang lebih besar,” jelas Ida.

 

Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM RI pada tahun 2024, UMKM menjadi penopang utama ekonomi nasional dengan kontribusi lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97% tenaga kerja di Indonesia, serta memberdayakan lebih dari 60 juta unit usaha di seluruh negeri.

 

Salah satu penerima dana kemitraan dari Phapros, Trianto, pemilik UMKM pengolahan buah Parijoto (Medinilla speciosa) yang merupakan tanaman langka dari pegunungan Muria, Kabupaten Kudus, menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang telah diberikan sejak 1997. “Kami berharap usaha ini terus berkembang dengan bantuan dari Phapros, sehingga dapat menembus pasar ekspor dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat. Bantuan ini juga membuka peluang bagi para petani untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Terima kasih Phapros atas dukungannya, semoga perusahaan semakin sukses dan berjaya,” ujarnya.

 

Di kesempatan lain, Ketua Himpunan Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (Hipmikindo), Syahnan Phalipi, menegaskan bahwa program CSR korporasi yang fokus pada peningkatan kinerja UMKM merupakan langkah strategis yang sangat bermanfaat. “UMKM adalah tulang punggung ekonomi nasional, sehingga dukungan korporasi berupa pelatihan, pendampingan, pembiayaan, pemasaran, hingga digitalisasi sangat penting untuk meningkatkan daya saing mereka dalam persaingan global. Kami berharap CSR tidak hanya bersifat jangka pendek atau pencitraan, melainkan harus berkelanjutan dan tepat sasaran. Dengan sinergi yang baik antara korporasi dan UMKM, kita dapat menciptakan ekosistem bisnis yang sehat, meningkatkan penyerapan tenaga kerja, dan memperluas kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia,” tutup Syahnan.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X