Kisah Siswi SMK Menyapa Dunia Lewat Teknologi Bersama Telkomsel

photo author
- Jumat, 10 Oktober 2025 | 12:52 WIB
Seminar dan Pelatihan “Bakti Telkomsel untuk Negeri” yang digelar Telkomsel bersama Ikatan Guru Indonesia (IGI) Jawa Tengah di Gedung Telkom, Semarang, beberapa waktu lalu.  (arri widiarto.)
Seminar dan Pelatihan “Bakti Telkomsel untuk Negeri” yang digelar Telkomsel bersama Ikatan Guru Indonesia (IGI) Jawa Tengah di Gedung Telkom, Semarang, beberapa waktu lalu. (arri widiarto.)

AYOSEMARANG.COM - Di ruang praktik jurusan Mekatronika SMK Katolik Mikael Surakarta, deretan alat solder, kabel, dan papan rangkaian tampak memenuhi meja kerja. Di antara suara mesin kecil dan derit kursi yang digeser, seorang siswi bernama Angelia Jessamy Clarissa menatap layar laptopnya dengan penuh konsentrasi. Matanya berbinar setiap kali baris kode yang ia tulis berhasil menjalankan simulasi robot mini buatannya.

“Awalnya saya cuma suka bongkar pasang alat,” ujarnya, Jumat 10 Oktober 2025.

“Tapi setelah ikut beberapa pelatihan digital, saya sadar teknologi bisa membawa saya lebih jauh, bahkan membantu banyak orang,” lanjutnya.

Angelia adalah siswi kelas XI jurusan Mekatronika yang tak sekadar ingin bisa merangkai mesin, tetapi juga memahami cara berpikir mesin — Artificial Intelligence (AI). Baginya, dunia teknologi bukan sekadar soal kabel dan chip, tapi tentang bagaimana ide bisa dihidupkan lewat inovasi.

Kesadarannya tumbuh ketika ia mengikuti Seminar dan Pelatihan “Bakti Telkomsel untuk Negeri” yang digelar Telkomsel bersama Ikatan Guru Indonesia (IGI) Jawa Tengah di Gedung Telkom, Semarang, beberapa waktu lalu. Kegiatan itu mempertemukan ratusan guru dan siswa dari berbagai daerah untuk mengenal lebih dekat dunia Koding dan Kecerdasan Artifisial, dua kemampuan penting yang kini menjadi bagian dari masa depan pendidikan Indonesia.

Di sana, Angelia mendengarkan langsung paparan para narasumber dari Google Education, BBGTK Jateng, dan Telkomsel. Ia terinspirasi oleh pesan sederhana yang disampaikan, bahwa AI bukan untuk menggantikan manusia, melainkan membantu manusia berpikir dan bertindak lebih baik.

“Saya jadi ingin tahu, bagaimana AI bisa dipakai untuk hal-hal sederhana di sekolah,” katanya. “Misalnya membantu guru mengecek tugas, atau membantu siswa memahami pelajaran dengan cara yang lebih interaktif.”

Sejak saat itu, Angelia mulai aktif belajar tentang coding dan dasar-dasar AI melalui platform digital, salah satunya Skul.id yang diperkenalkan Telkomsel. Dengan koneksi internet yang stabil dari layanan Telkomsel, ia bisa mengakses kelas daring, video pembelajaran, dan simulasi interaktif tanpa hambatan.

“Saya biasanya belajar malam hari setelah tugas selesai. Saya buka modul coding dan latihan bikin perintah kecil,” ujarnya.

“Senangnya, sekarang saya bisa membuat simulasi sederhana seperti robot pengantar barang atau sistem sensor otomatis.”

Angelia percaya, keberadaan teknologi dan jaringan internet bukan sekadar hiburan. Di tangannya, teknologi menjadi alat untuk menemukan jati diri dan menyiapkan masa depan. Ia melihat banyak teman sebaya yang kini mulai berani bermimpi menjadi developer, perancang sistem, atau inovator AI, berkat dukungan berbagai program pelatihan digital seperti yang dilakukan Telkomsel melalui IndonesiaNEXT.

“Kalau dulu saya pikir teknologi itu rumit dan hanya untuk orang pintar, sekarang saya tahu kuncinya ada di kemauan untuk belajar,” tuturnya.

Baginya, setiap byte data yang diunduh, setiap video tutorial yang ditonton, adalah langkah kecil menuju mimpi besar: membuktikan bahwa siswi SMK pun bisa berdiri sejajar di dunia teknologi global.

Kini, Angelia tengah menyiapkan proyek kecilnya, sistem otomatisasi kelas berbasis sensor cahaya dan gerak. Ia berharap ide itu bisa dikembangkan menjadi prototipe yang bermanfaat untuk sekolah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X