Riset Tokopedia dan INDEF: Inisiatif Hyperlocal Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Semarang Naik Hingga 5,16%

photo author
- Selasa, 16 Mei 2023 | 15:21 WIB
 Media Briefing hasil riset Tokopedia bersama Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) bertajuk “Inisiatif Hyperlocal: Kontribusi Tokopedia untuk Geliat UMKM Nasional” di Hotel Awwan Sewu Semarang, Selasa 16 Mei 2023. (arri widiarto)
Media Briefing hasil riset Tokopedia bersama Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) bertajuk “Inisiatif Hyperlocal: Kontribusi Tokopedia untuk Geliat UMKM Nasional” di Hotel Awwan Sewu Semarang, Selasa 16 Mei 2023. (arri widiarto)


SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Berdasarkan hasil riset Tokopedia bersama Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) bertajuk “Inisiatif Hyperlocal: Kontribusi Tokopedia untuk Geliat UMKM Nasional”, program Hyperlocal Tokopedia mampu jaga pertumbuhan ekonomi dan menurunkan kemiskinan.

Kepala Divisi Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Daerah Tokopedia, Emmiryzan, mengatakan membantu UMKM di seluruh penjuru Indonesia untuk tumbuh bersama dan memajukan UMKM di Indonesia menjadi latar belakang Tokopedia menghadirkan inisiatif Hyperlocal sejak 2020. Upaya ini menjadi komitmen Tokopedia dalam memberikan kemudahan bagi penjual dan pembeli di seluruh Indonesia untuk memenuhi kebutuhan harian,” jelasnya di sela-sela workshop di Hotel Awwan Sewu Semarang, Selasa 16 Mei 2023.

Peneliti INDEF, Nur Komaria menambahkan, konsistensi Tokopedia dalam mendukung para pelaku UMKM di seluruh Indonesia lewat inisiatif Hyperlocal berdampak positif. Tercatat ada 3 kota dengan kenaikan persentase pertumbuhan ekonomi tertinggi dari tahun 2020 hingga 2021, yaitu Semarang (5,16%), Yogyakarta (5,09%), dan Surabaya (4,29%).

Baca Juga: Yakin Emas! Keluarga Kiper Timnas Ernando Ari di Semarang Bakal Nobar Final SEA Games 2023

Selain itu, riset Tokopedia dan INDEF juga menunjukkan bahwa kota-kota dengan inisiatif Hyperlocal memiliki tingkat kemiskinan yang lebih rendah sebesar 0,14% dibandingkan kota-kota tanpa Hyperlocal. Semarang (-0,087), Medan (-0,087), dan Surabaya (-0,587) menjadi kota dengan tingkat penurunan kemiskinan terbesar setelah adanya program Hyperlocal.

Inisiatif Hyperlocal Tingkatkan Penjualan UMKM Semarang
Mengusung teknologi geo-tagging, inisiatif Hyperlocal telah memperluas cakupan transaksi penjual hingga membantu meningkatkan terpaparnya bisnis UMKM lokal tanpa perlu ke kota besar untuk dapat menjangkau pasar lebih luas. Berbagai kampanye dihadirkan sebagai bentuk manifestasi dari inisiatif Hyperlocal, seperti Kumpulan Toko Pilihan (KTP), Waktu Indonesia Belanja (WIB), hingga layanan gudang pintar Dilayani Tokopedia.

“Peningkatan transaksi KTP tertinggi pada periode kuartal 1 tahun 2023 dibandingkan kuartal 1 tahun 2022 terjadi di beberapa wilayah di Jawa Tengah, di antaranya di Kab. Blora, Kab. Jepara, Kab. Brebes, Kab. Batang, Kab. Pemalang. Sedangkan beberapa Kecamatan di Kota Semarang yang mengalami peningkatan transaksi KTP adalah Kec. Banyumanik, Kec. Tembalang, Kec. Semarang Tengah, Kec. Genuk, dan Kec. Gunungpati,” ucap Emmir.

“Sementara peningkatan transaksi kampanye WIB tertinggi pada kuartal 1 tahun 2023 dibandingkan kuartal 1 tahun 2022 terjadi di Kota/Kabupaten Prov. Jawa Tengah, seperti Kota Salatiga, Kota Magelang, Kota Semarang, Kota Surakarta, Kab. Semarang. Sedangkan Kecamatan di Kota Semarang yang mengalami peningkatan transaksi WIB pada periode sama, yakni Kecamatan Tugu, Banyumanik, Semarang Tengah, Semarang, Tembalang,” tambah Emmir.

Salah satu pelaku usaha lokal asal Semarang, Panna Coffee yang berjualan roasted bean dengan memberdayakan kelompok petani lokal asal Aceh, Jambi, Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Toraja, Flores, dan Papua, ikut merasakan dampak positif mengikuti kampanye WIB setiap bulannya.

“Kampanye WIB sangat membantu meningkatkan brand exposure dan produk kami kepada konsumen baru. Jika dilihat dari sisi penjualan, dalam satu hari Panna Coffee bisa menerima sekitar 20 pesanan. Sedangkan dalam 1 bulan kami bisa mendapat omzet ratusan juta hanya dari Tokopedia. Berbagai kampanye Tokopedia yang kami ikuti, seperti WIB, KTP, hingga fitur Bebas Ongkir, Flash Sale dan TopAds efektif meningkatkan pelanggan baru dari Tokopedia,” ucap Pemilik Usaha Panna Coffee, Fritz Januar Ajie.

Saat pandemi Covid-19, keterbatasan akses ke konsumen tentu tersendat. Fritz menjalani strategi menarik dan unik untuk tetap meningkatkan pengalaman konsumen, dengan menggagas program ‘Teman Cupping’. Program ini menjadi cara untuk berinteraksi dengan komunitas. Melalui laman Panna Coffee di Tokopedia, Fritz membagikan contoh produk inovasi dengan harapan konsumen akan memberikan saran dan masukan terhadap inovasi tersebut.

Untuk berpartisipasi, konsumen hanya perlu membeli minimal 1 produk Panna Coffee dan otomatis akan mendapatkan bonus produk inovasi dari Panna Coffee. Hasilnya, Fritz mendapatkan berbagai aspirasi dari konsumen melalui laman ulasan Tokopedia maupun media sosial.

“Kami menganggap customer experience adalah salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam perkembangan bisnis Panna Coffee. Strategi ini meningkatkan engagement dengan pelanggan di Tokopedia,” jelas Fritz.

Baca Juga: Pemenang Indonesian Idol 2023 Bakal Dapat Hadiah Segini, Bikin Ngiler!

Tokopedia Bantu Fasilitasi NIB dan Sertifikasi Halal kepada Pelaku UMKM Semarang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X