bisnis

Penjualan Pertamax Green di Jateng Meledak, Capai 228 Persen Tak Terpengaruh Isu Etanol

Rabu, 8 Oktober 2025 | 08:30 WIB
Penjualan pertamax green di Jawa Tengah menunjukan tren positif. (Suara.com/Iman Firmansyah)

AYOSEMARANG.COM -- Penjualan bahan bakar Pertamax Green di wilayah Jawa Tengah (Jateng) terus menunjukkan tren positif meski sempat muncul isu negatif terkait kandungan etanol dalam produk tersebut.

Hingga awal Oktober 2025, realisasi penjualan Pertamax Green tercatat mencapai 348 kiloliter, atau setara 228 persen dari target tahunan yang ditetapkan Pertamina.

Menurut Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah–DIY, Taufik Kurniawan, antusiasme masyarakat terhadap Pertamax Green justru meningkat sejak peluncurannya.

Baca Juga: Nekat Sekap Polisi di Demo Hari Buruh, Dua Mahasiswa Undip Divonis 2 Bulan 3 Hari

“Target kami awalnya hanya delapan outlet dengan volume kecil, tapi realisasinya luar biasa. Hal itu karena antusiasme masyarakat cukup tinggi,” ujarnya di Semarang, dikutip Ayosemarang, Rabu 8 Oktober 2025.

Saat ini, Pertamax Green sudah tersedia di 14 SPBU di Jawa Tengah, terdiri dari empat SPBU di Kota Semarang, serta masing-masing satu di Kendal, Batang, dan rest area Heritage Kabupaten Brebes.

Penjualan tertinggi masih didominasi wilayah Semarang, Kendal, dan Batang, dengan total realisasi mencapai 248 kiloliter.

“Rata-rata penjualan harian di Semarang mencapai 7.000–8.000 liter per hari, sedangkan di Tegal sekitar 1.000 liter per hari,” lanjutnya.

Baca Juga: Prediksi UMK Kota Semarang 2026 Naik Jadi Rp3,67 Juta, Ini Simulasi Perhitungannya

Taufik menegaskan, isu negatif mengenai penggunaan etanol tidak berdasar dan diharapkan tidak memengaruhi persepsi masyarakat terhadap produk ramah lingkungan tersebut.

Menurutnya, pemanfaatan etanol sebagai bahan campuran bahan bakar merupakan praktik umum di banyak negara seperti Brasil, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.

“Etanol berasal dari fermentasi bahan nabati seperti tebu, jagung, atau singkong. Justru membuat pembakaran lebih bersih dan ramah lingkungan. Di Pertamax Green, kadar etanolnya hanya 5 persen,” pungkasnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa penggunaan etanol tidak hanya membantu menekan emisi karbon, tetapi juga aman untuk komponen logam dan karet kendaraan, serta menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna.

 

Tags

Terkini