Dalam tahap ini, pihak asuransi akan meminta pula sejumlah dokumen medis tambahan, misalnya, medical check-up guna memahami kondisi kesehatan dari calon nasabah serta menentukan nominal manfaat pertanggungan yang bakal diberikan.
Tentunya, Anda perlu bersikap jujur dalam mengisi SPAK atau SPAJ sehingga manfaat asuransinya pun bisa diterima dengan maksimal.
Apabila ada informasi yang kurang tepat pada SPAK atau SPAJ, khususnya terkait riwayat medis atau penyakit, risiko perusahaan asuransi menolak pengajuan klaim perlindungan akibat pre-existing condition akan menjadi lebih tinggi.
Dengan begitu, manfaat dari asuransi akan terasa percuma karena tak mampu memberikan proteksi sesuai kebutuhan.
5. Tunggu Hasil Seleksi Underwriting
Terakhir, pasca melakukan seleksi sesuai informasi pada SPAK atau SPAJ, pihak asuransi akan melakukan seleksi underwriting.
Baca Juga: Kabupaten Sukoharjo dan Bank Jateng Serahkan Secara Simbolis Bantuan PK-RTLH
Terdapat 3 keputusan yang umumnya dikeluarkan, yaitu, persetujuan pengajuan asuransi, persetujuan pengajuan asuransi dengan tambahan premi, dan penolakan pengajuan asuransi.
Hasil dari seleksi underwriting tersebut umumnya ditentukan oleh sejumlah faktor, seperti usia dan kondisi kesehatan calon nasabah.
Oleh karena itu, pengajuan asuransi kesehatan atau asuransi jiwa sebaiknya dilakukan sedini mungkin agar potensi diterimanya lebih tinggi dan mendapatkan nominal premi lebih terjangkau.
Pahami Cara Tepat Ajukan Asuransi agar Tak Terkendala saat Memilih Layanan.
Proses mengajukan asuransi kesehatan maupun asuransi jiwa memang terlihat cukup panjang.
Meski begitu, hal tersebut perlu dilakukan oleh calon nasabah agar bisa mendapatkan manfaat perlindungan dari asuransi yang sesuai dengan kebutuhan.
Baca Juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu One Direction - Night Changes