kesehatan

Benarkah Sarapan Tidak Penting? Ini Fakta dan Penjelasan Ilmiah Makan Pagi

Minggu, 2 November 2025 | 19:46 WIB
Sarapan bisa penting bagi sebagian orang, tapi tak wajib untuk semua. Temukan penjelasan ilmiahnya di sini (Meta)

AYOSEMARANG.COM -- Selama bertahun-tahun, sarapan atau makan pagi sering disebut sebagai waktu makan paling penting dalam sehari.

Belakangan muncul pandangan baru yang menyebutkan bahwa sarapan sebenarnya tidak terlalu berpengaruh bagi kesehatan, bahkan bisa dilewatkan tanpa masalah.

Lalu, mana yang benar? Apakah makan pagi memang tidak sepenting yang selama ini kita dengar?

Perdebatan Tentang Pentingnya Sarapan

Penelitian mengenai peran sarapan dalam pola makan manusia memang menunjukkan hasil yang beragam. Beberapa ahli gizi menyebutkan bahwa sarapan membantu menjaga kadar gula darah, meningkatkan konsentrasi, dan mengurangi risiko makan berlebihan di siang hari.

Baca Juga: Daftar Warung Nasi Padang Favorit di Semarang, Gurih, Pedas, dan Bikin Nagih

Studi lain menunjukkan bahwa melewatkan sarapan tidak selalu berdampak buruk, terutama bagi mereka yang menjaga pola makan seimbang sepanjang hari.

Salah satu tren yang mempopulerkan pandangan bahwa sarapan tidak wajib adalah intermittent fasting atau pola makan dengan jendela waktu tertentu.

Dalam metode ini, seseorang biasanya berpuasa 14–16 jam dan baru makan siang sebagai waktu makan pertama. Banyak yang mengaku tetap merasa bugar dan fokus meskipun tidak sarapan pagi.

Apa Kata Ilmu Gizi Tentang Melewatkan Sarapan?

Menurut beberapa penelitian terbaru, efek sarapan bisa berbeda tergantung pada gaya hidup dan kondisi tubuh seseorang. Orang yang rutin beraktivitas fisik berat di pagi hari cenderung membutuhkan asupan energi lebih awal. Sebaliknya, bagi yang bekerja di kantor atau memiliki jadwal fleksibel, melewatkan sarapan bisa saja tidak menjadi masalah asalkan kebutuhan gizi harian tetap terpenuhi.

Tubuh manusia memiliki kemampuan beradaptasi terhadap pola makan yang berbeda. Selama total kalori dan nutrisi harian tercukupi, melewatkan sarapan tidak otomatis membuat seseorang kekurangan energi atau gizi. Namun, penting diingat bahwa kebiasaan makan yang tidak teratur atau konsumsi makanan cepat saji sebagai pengganti sarapan justru bisa menimbulkan masalah kesehatan jangka panjang.

Baca Juga: 5 HP Kamera Ultrawide Termurah 2025 untuk Foto Lebih Luas, Cocok untuk Konten Kreator

Risiko Jika Terlalu Sering Tidak Sarapan

Halaman:

Tags

Terkini