kesehatan

Catat ! Ini Gejala Terkena Virus Varian Omicron

Selasa, 7 Desember 2021 | 09:37 WIB
Ilustrasi, varian Omicron kemungkinan memiliki materi genetik dari virus yang menyebabkan flu biasa. (istimewa)

AYOSEMARANG.COM – Merebaknya virus varian Omicron perlu diwaspadai untuk seluruh masyarakat lapisan Dunia.

Virus varian Omicron pertama kali ditemukan kasusnya di Afrika Selatan.

Kini akibat virus varian Omicron, banyak Negara yang membatasi aktifitas Internasionalnya.

Baca Juga: KRONOLOGI Tagar SAVEPOLWAN di Twitter, Bermula Saat Diduga Polwan Dipukul di Kepala Saat Melerai Kerumunan

Namun, ada seorang dokter yang pertama kali menemukannya telah menggambarkan gejala varian Omicron tersebut.

Dikutip dari suara.com, Dokter Angelique Coetzee, ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, telah memberikan gambaran awal mengenai gejala varian Omicron.

Hal ini bermula dari ia menemukan pasien dengan gejala tidak biasa di antara pasien virus corona yang terinfeksi varian Delta.

Baca Juga: DPRD Dorong Pemkab Kendal Tata SDM Aparatur Pemerintahan

Salah satu gejala aneh yang diduga akibat varian Omicron itu terkait dengan tenggorokan yang dialami pasiennya. Pasiennya mengalami tenggorokan yang terasa gatal, yang menjadi salah satu gejala aneh dan baru.

Sedangkan, satu-satunya ciri lain yang bisa membantu membedakan varian Omicron dengan varain virus corona lainnya adalah tidak adanya gejala klasik yang sebelumnya telah dilaporkan sebagai gejala Covid-19.

Menurut Angelique Coetzee dilansir dari Express, pasien juga tidak mengalami kehilangan indra penciuman dan perasa. Padahal sebelumnya, dua kondisi itu termasuk gejala umum virus corona Covid-19.

Baca Juga: Update Terkini Korban Erupsi Gunung Semeru : 22 Orang Meninggal Dunia

Penelitian yang dilakukan oleh ZOE COVID Study, yang telah melacak pergerakan virus selama pandemi, menyarankan para ahli memperluas data gejala virus corona Covid-19.

Penelitian menunjukkan ada lebih banyak gejala virus corona Covid-19 daripada yang diperkirakan sebelumnya. Tapi, banyak orang tetap tidak menyadari semua gejala tersebut.

Hal ini meningkatkan risiko seseorang salah mendeteksinya sebagai gejala flu, bukan gejala virus corona Covid-19.

Halaman:

Tags

Terkini