SEMARANG SELATAN, AYOSEMARANG.COM -- Dinas Kesehatan atau Dinkes Kota Semarang melakukan pengetatan pintu masuk dari luar negeri menyusul munculnya virus corona jenis baru varian Omicron.
Kepala Dinkes Kota Semarang, Abdul Hakam menyampaikan, ada sejumlah langkah yang dilakukan guna mencegah masuknya varian Omicron ke Kota Semarang.
Selain pengetatan pintu masuk dari luar negeri, pihaknya juga melakukan karantina bagi masyarakat Kota Semarang usai perjalanan dari luar negeri.
Baca Juga: Mantab !! Vaksin Khusus Varian Omicron Akan Diproduksi
Sebelumnya, pelaku perjalanan harus karantina 3 hari, kini menjadi 7 hari.
"Ini kami jaga jangan sampai ada satu yang masuk, kemudian tidak dilakukan isolasi atau karantina. Dari jurnal terbaru, tujuh hari baru terjadi positif Omicron. Masa inkubasinya lumayan delay," terang Hakam, Jumat 3 Desember 2021.
Mengenai varian Omicron ini, Hakam juga menyampaikan jika penyebaran virus ini sangat cepat.
Namun, jika merujuk hasil penelitian di Afrika Selatan belum ada laporan penyebaran varian Omicron itu lebih cepat atau infeksius.
"Ada beberapa keluhan atau gejala yang berbeda. Kalau Delta lebih banyak penciuaman berkurang. Kalau ini (Omicron, red) badan tidak enak, diare, demam. Yang dilaporkan demikian," tambahnya.
Baca Juga: Ganjar Pranowo: Belum Ditemukan Varian Baru Covid-19 Omicron di Jateng
Selanjutnta guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 varian Omicron, Pemerintah Kota Semarang melakukan random sampling di daerah-daerah yang potensial bisa menularkan virus varian baru tersebut.
Namun hingga saat ini belum ada keluhan yang mengarah ke gejala Omicron. Meski demikian, pihaknya tetap melakukan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS).
Sejauh ini ada dua sampel yang diusulkan untuk diperiksa WGS. Dua sampel tersebut merupakan indeks kasus dari luar kota.
"Yang sudah vaksin dua kali, bergejala, dites hasilnya positif, CT value rendah, kami tetap lakukan pemeriksaan WGS. Ada dua yang kami usulkan," bebernya.