SEMARANG, AYOSEMARANG.COM — Menyambut libur Natal dan Tahun Baru 2026 (Nataru), peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diimbau memastikan status kepesertaan tetap aktif agar liburan bersama keluarga berlangsung aman dan nyaman.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang, Sari Quratul Ainy, mengatakan masa libur akhir tahun yang cukup panjang membuat mobilitas masyarakat meningkat. Untuk itu, BPJS Kesehatan telah menyiapkan berbagai layanan agar peserta JKN yang berkunjung ke Kota Semarang maupun Kabupaten Demak tetap dapat mengakses layanan kesehatan saat dibutuhkan.
“Program JKN tidak membatasi peserta yang membutuhkan pelayanan kesehatan di luar domisili. Peserta dapat mengakses Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bekerja sama untuk mendapatkan pelayanan kesehatan lebih dini. Informasi lokasi faskes juga dapat dicek melalui Aplikasi Mobile JKN,” ujar Sari, Jumat (19/12).
Saat ini, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 247 FKTP di Kota Semarang dan 107 FKTP di Kabupaten Demak. Sementara itu, dalam kondisi gawat darurat, peserta dapat langsung mendatangi Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit terdekat tanpa terikat wilayah domisili.
Sari juga menambahkan, Aplikasi Mobile JKN menyediakan fitur konsultasi dokter yang memungkinkan peserta berkonsultasi secara daring dengan dokter di faskes tempat terdaftar. Layanan tersebut dapat dimanfaatkan tanpa biaya tambahan, selama status kepesertaan aktif.
“Semua layanan JKN gratis tanpa biaya tambahan. Namun, peserta perlu memastikan tidak ada tunggakan iuran. Jika terdapat tunggakan, segera lakukan pelunasan. BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan ratusan ribu payment point di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Apabila peserta mengalami kendala dalam pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan menyediakan berbagai kanal pengaduan dan informasi, mulai dari Aplikasi Mobile JKN, Care Center 165, layanan PANDAWA melalui WhatsApp di nomor 08118165165, hingga Petugas BPJS SATU yang tersedia di setiap faskes.
Kemudahan layanan JKN dirasakan langsung oleh Sri Wahyuni (39), seorang pekerja perantauan yang kerap memanfaatkan libur panjang untuk pulang ke kampung halaman di Kota Semarang. Yuni mengaku beberapa kali menggunakan layanan JKN, baik saat bekerja di Bali maupun ketika bepergian ke luar kota.
“Waktu libur Lebaran lalu, setelah perjalanan panjang dan padatnya pekerjaan, saya sempat demam tinggi setibanya di Semarang. Faskes saya terdaftar di Bali, tapi saya tahu tetap bisa berobat meski di luar kota,” ungkapnya.
Menurut Yuni, pelayanan yang diberikan tetap optimal meski dirinya tidak berdomisili di Semarang. Ia hanya perlu menunjukkan KIS Digital melalui Aplikasi Mobile JKN tanpa diminta berkas tambahan.
“Pakai JKN itu serba mudah dan bisa digunakan di mana saja asal paham prosedurnya. Banyak yang merasa ribet karena belum mengerti, padahal jadi peserta JKN itu banyak manfaatnya,” tuturnya.