UNGARAN, AYOSEMARANG.COM – Era modernisasi dan perubahan sosial ekonomi saat ini menuntut desa untuk mampu mengelola sumber daya yang dimiliki secara efektif dan profesional. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi lokal, namun dalam praktiknya masih sering dijumpai tantangan dalam aspek manajerial, perencanaan usaha, dan kemampuan beradaptasi dengan dinamika pasar.
Oleh karena itu, penguatan kapasitas pengelola BUMDes menjadi salah satu solusi penting dalam meningkatkan kontribusinya terhadap kesejahteraan masyarakat desa.
Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi desa dan menciptakan peluang kerja baru bagi masyarakat, Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Negeri Semarang (UNNES) menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Kalisidi pada Rabu, 11 Juni 2025. Kegiatan ini mengusung tema "Revitalisasi Tata Kelola Manajemen BUMDes sebagai Upaya Penanggulangan Pengangguran Warga Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang."
Kegiatan pengabdian ini dipimpin oleh Anindya Ardiansari, dengan anggota tim Nury Ariani Wulansari, Ahmad Zaenuri, dan Fredianaika Istanti. Mereka bekerja sama dengan mahasiswa Lu’lu’atulmaknun, Lintang Nawangsari, dan Adellia Eky Aryadi untuk mendampingi kegiatan secara langsung.
Pelatihan disampaikan oleh Bayu Bagas Hapsoro, S.E., M.M., yang membawakan materi Pelatihan Komunikasi Bisnis. Materi ini difokuskan pada peningkatan keterampilan komunikasi para pengelola BUMDes agar lebih efektif dalam menyusun strategi bisnis, membangun relasi dengan mitra kerja, serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan dan peran BUMDes.
Kegiatan ini juga memberikan ruang diskusi dan pendampingan teknis kepada pengelola BUMDes agar mampu menyusun perencanaan usaha yang adaptif, akuntabel, dan berkelanjutan. Harapannya, setelah revitalisasi ini, BUMDes di Desa Kalisidi dapat menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi desa yang mampu membuka lebih banyak kesempatan kerja serta meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Menurut Anindya Ardiansari, penguatan kapasitas manajerial BUMDes adalah langkah strategis untuk mendorong kemandirian desa. "BUMDes perlu dikelola dengan pendekatan profesional dan partisipatif agar mampu menjawab kebutuhan warga sekaligus menjadi sumber penghidupan baru yang berkelanjutan," ungkapnya.
Program pengabdian ini menjadi bentuk sumbangsih UNNES dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada aspek pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (SDG 8), serta penguatan institusi lokal (SDG 16). Kegiatan ini juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan desa dalam membangun kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal.***