Penting! Efek Samping Vaksin Booster Sinovac, Pfizer, AstraZeneca, hingga Moderna yang Sering Dialami

photo author
- Kamis, 17 Februari 2022 | 07:58 WIB
Ilustrasi. Jenis vaksin booster dan efek samping vaksin booster yang umum dialami masyarakat Indonesia.  (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Ilustrasi. Jenis vaksin booster dan efek samping vaksin booster yang umum dialami masyarakat Indonesia. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG SELATAN, AYOSEMARANG.COM -- Berikut jenis vaksin booster dan efek samping vaksin booster yang umum dialami masyarakat Indonesia.

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau efek samping sering muncul usai vaksin booster. Namun efek samping tersebut setiap orang berbeda.

Di Indonesia, ada beberapa jenis vaksin booster yang digunakan.

Namun perlu dicermati juga, bahwa efek samping vaksin booster juga wajib diwaspadai.

Baca Juga: Ciri-ciri Gejala Omicron, Bisa Bikin Mr P Ereksi Tahan Lama?

Beberapa vaksin yang digunakan, seperti CoronaVac, Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan, Zifivax memiliki beberapa efek yang berbeda.

Dilansir dari Suara.com, ada yang merasakannya dengan cukup serius, namun ada pula yang gejalanya ringan bahkan tak terasa.

Berikut beberapa jenis vaksin booster dan efek samping vaksin booster yang umum muncul:

1. Vaksin Sinovac
Vaksin Sinovac merupakan vaksin pertama yang memperoleh izin sebagai booster homolog, diberikan sebanyak 1 dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer dosis lengkap Sinovac pada usia 18 tahun ke atas dengan peningkatan titer antibodi netralisasi hingga 21-35 kali setelah 28 hari pemberian booster pada subjek dewasa.

Efek samping vaksin Sinovac: Menimbulkan reaksi lokal atau efek samping nyeri pada lokasi suntikan, Umumnya tingkat keparahannya grade satu atau dua.

2. Vaksin Pfizer
Vaksin Pfizer sebagai dosis lanjutan homolog dapat diberikan sebanyak 1 dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer dosis lengkap Comirnaty/Pfizer pada usia 18 tahun ke atas, dengan peningkatan nilai titer antibodi netralisasi setelah 1 bulan pemberian booster dibandingkan 28 hari setelah vaksinasi primer sebesar 3,29 kali.

Baca Juga: Wajib Tahu! Kenali Ciri dan Gejala Varian Omicron bagi Orang yang Sudah Divaksin

Efek samping vaksin Pfizer: Nyeri otot, Demam, Nyeri sendi.

3. Vaksin AstraZeneca
Vaksin AstraZeneca (Vaxzevria dan Kconecavac) sebagai booster homolog dapat diberikan sebanyak 1 dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer dosis lengkap AstraZeneca pada usia 18 tahun ke atas, dengan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi IgG setelah pemberian booster dari 1792 (sebelum pemberian booster) menjadi 3746.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X