Bagi Jambol, lintasan urban memiliki tantangan tersendiri. Atmosfer kota yang ramai, sorakan penonton di sepanjang jalur, serta obstacle khas 76 IDH Urban membuat adrenaline para pebalap sepeda gunung benar-benar diuji. Pria yang dijuluki ‘Kuda Hitam’ juga menilai bahwa persaingan di kelas Men Elite tahun ini sangat ketat.
“Podium selalu berganti-ganti, yang cukup konsisten ada Andy Prayoga, Agung Prio, dan Khoiful Mukhib yang menjuarai 76 IDH Urban Seri 1. Saya sudah 4 kali mengikuti event urban downhill di Semarang, namun setiap event treknya berbeda serta kejutan baru. Tapi saya selalu siap menghadapi bagaimanapun itu lintasannya. Semakin extreme pastinya semakin tertantang,” imbuh Juara 76 Indonesian Downhill 2017 kelas Men Elite.
Sekadar diketahui, berbeda dengan seri 76 Indonesian Downhill (IDH) 2025 yang berstatus points race berlisensi Union Cycliste Internationale (UCI), 76 IDH Urban diposisikan sebagai non-series yang lebih mengedepankan kombinasi kompetisi sengit, sportainment yang mendekatkan olahraga ekstrem ini langsung ke tengah-tengah masyarakat, serta sport tourism.
Format tersebut menjadikan kompetisi ini unik dan termasuk langka di kancah balap sepeda menantang gravitasi, baik di Indonesia maupun Asia Tenggara.