Atlet Tinju Semarang Cek Kesehatan dan Badan, Persiapan Walikota Super Fight dan Porprov 2026

photo author
- Sabtu, 25 Oktober 2025 | 22:24 WIB
Atlet tinju Semarang saat menjalani tes kesehatan dan fisik untuk menghadapi Walikota Super Fight. (Istimewa)
Atlet tinju Semarang saat menjalani tes kesehatan dan fisik untuk menghadapi Walikota Super Fight. (Istimewa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Menjelang digelarnya ajang bergengsi Wali Kota Super Fight yang memperebutkan Piala Wali Kota Semarang dan Piala PUTech, puluhan atlet tinju terbaik dari berbagai sasana di Jawa Tengah mulai menjalani serangkaian tahapan pra-pertandingan berupa pengecekan kesehatan dan penimbangan badan, Sabtu 25 Oktober 2025.

Kegiatan ini menjadi pintu awal penentuan kesiapan atlet sebelum mereka naik ring pada laga utama.

Ketua PERTINA Kota Semarang, Rahmulyo Adi Wibowo, menjelaskan bahwa tahapan tersebut merupakan prosedur wajib dalam penyelenggaraan kompetisi resmi.

“Kejuaraan ini rutin digelar PERTINA Kota Semarang untuk membangkitkan kembali minat masyarakat terhadap olahraga tinju. Kami ingin atmosfer tinju di Semarang dan Jawa Tengah kembali menggeliat,” ujarnya.

Sebanyak 13 partai akan dipertandingkan dengan melibatkan 26 petinju undangan dari berbagai daerah, mulai dari Kendal, Sukoharjo, hingga Semarang sebagai tuan rumah.

Ajang ini juga menjadi tolok ukur kesiapan atlet menjelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah 2026.

“Event ini sekaligus menjadi ajang pemanasan. Atlet yang menunjukkan performa terbaik dan kesiapan mental akan diproyeksikan untuk Porprov 2026. Target kami jelas, menjadi juara umum,” tegas Rahmulyo.

Salah satu atlet dari Sasana YTBK Semarang, Ramadani Ardianto (22), mengaku sudah melakukan persiapan secara intensif.

“Latihan setiap hari, pagi dan sore. Hari Minggu pun tetap latihan ringan seperti jogging atau sparing santai. Target saya mempertahankan gelar juara di kelas 51 kg sekaligus membawa nama sasana dan pelatih saya, Coach Amri,” ungkapnya.

Pemeriksaan kesehatan meliputi pengecekan tekanan darah, kondisi fisik, serta kesesuaian berat badan dengan kelas yang dipertandingkan. Penimbangan badan menjadi tahapan krusial untuk memastikan keadilan dalam kompetisi.

Rahmulyo menambahkan, gelaran ini tidak hanya menjadi ajang perebutan gelar, tetapi juga sarana regenerasi atlet tinju muda di tengah meningkatnya popularitas cabang bela diri lain.

“Tinju harus tetap memiliki tempat di hati masyarakat. Melalui event ini, kami menjaring atlet yang berpotensi membawa nama besar daerah di kancah lebih tinggi,” pungkasnya.

Pertandingan utama Wali Kota Super Fight akan digelar malam ini di Kota Semarang. Para juara tidak hanya akan membawa pulang piala bergengsi, tetapi juga berpeluang besar masuk dalam seleksi tim Porprov Jawa Tengah 2026.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Audrian Firhannusa

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X