Capaian yang membuat Djokovic berangkat ke peringkat 3 dunia pada kala itu.
Dalam prestasinya di lapangan, keberhasilan Novak Djokovic kerap dibayangi dengan kesalahan dan kontroversi.
Salah satu kejadian terbaru adalah saat ia menuliskan "Kosovo adalah jantung Serbia" di kamera TV yang berada di tepi lapangan selama French Open.
Berkat aksi tersebut, ketegangan etnis di Balkan kembali meningkat.
Baca Juga: Inara Rusli Pamer Diajak Dinner Sama Bos, Panen Cibiran Lagi: Si Paling Bak Bidadari
Di atas lapangan, Djokovic sempat dikecam karena tinju yang ia lakukan ketika Carlos Alcaraz, mengalami kram selama pertandingan semifinal.
Aksi kontroversial Djokovic terkenal saat ia membuat penolakan untuk divaksinasi Covid-19 pada tahun lalu.
Aksi tersebut membuatnya dideportasi dari Melbourne menjelang Australia Terbuka 2022.
Prinsip kerasnya untuk tidak divaksin juga membuatnya tidak diizinkan berlaga di AS Open dan dilarang masuk ke Amerika Serikat.
Djokovic cenderung menjaga jarak daripada pemain tenis lainnya, sebut saja Federer atau Nadal.
Namun, prestasi kariernya yang gemilang dan tekadnya yang kuat sebagai seorang pemain pertama yang memenangkan hadiah $150 juta tak dapat disangkal.
Djokovic meninggalkan Beograd pada usia 12 tahun untuk berlatih di Munich dan menghindari pengeboman NATO di kota kelahirannya.
Setelah beberapa tahun berlatih keras, Djokovic berhasil merebut gelar pertamanya dari total 23 gelar utama pada nomor tunggal di Australia Terbuka pada tahun 2008.
Baca Juga: Punya 5 Kelebihan, Daihatsu Ayla 2023 Jadi Favorit First Buyer, Spek Dewa Bikin Laris Manis Bro!