olahraga

Pengprov Taekwondo Jateng Terpaksa Nombok Rp 900 Juta Untuk TC, KONI Jateng Diminta Tanggungjawab

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:17 WIB
Pengurus Pengcab dan Pengprov Taekwondo Jateng saat menyampaikan penjelasan terkait anggaran KONI Jateng. (Dok)

"Kalau mau fair harus audit dari pihak luar atau independen. Bukan internal yang keberpihakannya terhadap KONI Jateng tak bisa dipungkiri," tukasnya.

Menurut Alex, kegagalan Jateng di PON Papua 2021 dengan menempati peringkat 6 klasemen perolehan medali merupakan prestasi terburuk sepanjang sejarah Jateng di PON. Hasil tersebut sangat memalukan karena menunjukkan KONI Jateng gagal melakukan pembinaan olahraga.

"Saya pernah mendengar KONI Jateng beralasan kalau kegagalan di PON Papua lalu dikarenakan kurangnya perhatian dan dukungan dari gubernur atau pemerintah provinsi Jateng. Tentu ada sebab kenapa gubernur bersikap demikian. Tidak lain karena KONI Jateng tidak akuntable," ungkap Alex.

Lebih lanjut dikatakan, tahun lalu diberikan dana hibah malah ada silpa sampai Rp 5 miliar dari anggaran sebesar Rp 85 miliar. Ini bukti KONI Jateng tidak mampu mengolah keuangan yang akuntable.
''Saya dan pengprov TI sudah mengeluarkan banyak uang untuk pelatda taekwondo Jateng. Bahkan pada PON di Papua 2021 lalu, saya juga nombok Rp 400 jutaan, tapi KONI Jateng diam saja,'' ungkapnya.

Alex juga menyoroti dukungan dana pemerintah provinsi Jateng yang minim kepada pembinaan olahraga di Jateng. Salah satu bukti, pemprov Jateng hanya menggelontorkan dana Rp 85 miliar untuk KONI Jateng.

Padahal Jawa Barat, DKI Jakarta dan Jatim rata-rata menggelontorkan dana sebesar Rp 300 miliar lebih. Dan itu menurut Alex masih dirasa kurang bagi ketiga daerah tersebut.**

Halaman:

Tags

Terkini