LONDON, AYOSEMARANG.COM -- Pemilik Chelsea Roman Abramovich memberikan dukungan penuh kepada pelatih Chelsea Thomas Tuchel yang memberikan sanksi kepada Romelu Lukaku.
Thomas Tuchel memberikan sanksi kepada Romelu Lukaku karena tindakan indisiplinernya.
Tindakan tegas Thomas Tuchel tersebut sangat didukung Roman Abramovich agar tidak menjadi contoh bagi pemain lainnya. Tuchel merasa senang mendapatkan dukungan dari Abramovich.
Abramovich menghabiskan biaya 97,5 juta pounds dari kekayaanya untuk membawa pulang Romelu Lukaku lima bulan lalu. Namun Romelu Lukaku membuat pemilik asal Rusia tersebut kecewa dengan sikapnya.
Baca Juga: Bahar bin Smith Telah Resmi Ditahan di Rutan Polda Jabar, Begini Kondisinya
Romelu Lukaku mengeluarkan pernyataan kontroversialnya tentang kondisinya di Chelsea dalam sebuah wawancara.
Dalam wawancara tersebut, Romelu Lukaku menyebutkan jika tak betah berada di Stamford Bridge meskipun baru beberapa bulan datang dan menjadi keluarga besar The Blues.
Ia juga menyampaikan harapannya bisa kembali ke Inter Milan. Komentar tersebut memicu amarah dari penggemar.
Lukaku kemudian tak dimasukkan ke dalam daftar skuad Chelsea oleh Tuchel ketika melawan Liverpool dalam pertandingan Liga Inggris akhir pekan kemarin.
Baca Juga: Gaya Rambut Korean Style, Bakal Banyak Diminati Kaum Pria di 2022
The Sun melaporkan, dilansir dari tribalfootball, Selasa 4 Januari 2022, Romelu Lukaku sedang didesak agar meminta maaf atas komentar kontroversialnya tersebut.
Dikutip Republika, Thomas Tuchel dan Romelu Lukaku mengadakan pertemuan untuk mengadakan pembicaraan mengenai masalah tersebut pada Senin 3 Januari 2022. Namun klub menolak memberikan komentar apa pun yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut.
Pelatih asal Jerman tersebut sedang mempertimbangkan apakah akan memanggil Lukaku untuk leg pertama semifinal Piala Carabao melawan Tottenham Hotspur, Kamis 6 Januari 2022, dini hari WIB.
Romelu Lukaku menyatakan penyesalannya cara meninggalkann Inter Milan. Dan ia memastikan akan kembali ke Inter di masa akan datang karena merasa bisa berada di level atas untuk meraih banyak trofi. Keinginannya kembali ke Inter tak ingin ia lakukan di akhir kariernya.
