Padahal, katanya, sejak awal timnya sudah mempelajari permainan PSG. PSG biasa memaksa bermain di lini tengah, ini yang sejak awal menyulitkan anak asuhnya. Tetapi ia mengapresiiasi keberhasilan ini.
Baca Juga: PENGAKUAN Pengguna Joki Vaksin Kota Semarang, Yakin Sudah Kebal Covid-19
Sementara itu Pelatih PSG Pati, Perkantara Armadi usai pertandingan mengaku, sebenarnya timnya sudah lama persiapan, sayangnya kondisi di lapangan menjadi lain.
"Kami sudah persiapan lama, sudah menyiapkan strategi juga, tetapi ternyata Allah berkehendak lain. Jadi, saya pikir, kami tetap mensyukuri atas hasil ini,’’ kata Armadi.
Menurut dia, gol cepat Persiku lah yang membuyarkan segalanya. "Gol cepat Persiku di menit ke-3, yang disusul gol kedua membuat mental anak-anak down.’’
"Tapi harus saya apresiasi anak-anak pelan-pelan bisa bangkit, tapi sudah sangat terlambat sehingga lawan bisa mencetak gol lagi,’’ tambah Armadi. ***