AYOSEMARANG.COM -- PSIS Semarang kembali menelan kekalahan telak di hadapan pendukungnya sendiri.
Menjamu PSS Sleman di Stadion Jatidiri, Minggu 19 Oktober 2025, Laskar Mahesa Jenar harus mengakui keunggulan tim tamu dengan skor mencolok 0-5.
Sejak peluit awal dibunyikan, PSIS langsung berada dalam tekanan. Tuan rumah tertinggal tiga gol tanpa balas di babak pertama, yang membuat mental para pemain terguncang.
Baca Juga: Ubah Komposisi Depan agar Lebih Tajam, PSIS Semarang Bertekad Jadi Tim Pertama yang Kalahkan PSS
Memasuki babak kedua, PSIS berupaya bangkit dengan melakukan sejumlah perubahan strategi. Namun usaha tersebut belum membuahkan hasil. Alih-alih memperkecil ketertinggalan, PSIS kembali kebobolan dua gol tambahan hingga laga berakhir.
Caretaker PSIS, Ega Raka Galih, tak menutupi rasa kecewanya. Ia mengakui gol cepat dari PSS menjadi titik balik yang meruntuhkan konsentrasi anak asuhnya.
“Hasil ini sangat mengecewakan. Kami datang dengan tekad meraih poin penuh, tetapi beberapa kesalahan individu dan gol cepat lawan membuat mental pemain turun,” ujar Ega usai pertandingan.
Pelatih berusia 42 tahun itu menyebut telah mencoba mengubah taktik di paruh kedua, namun lini depan PSIS masih kesulitan menembus pertahanan lawan.
Baca Juga: Punya Winger Ampuh, PSIS Semarang Waspadai Lini Serang PSS Sleman
“Di babak kedua kami mencoba bermain lebih agresif dan sempat menguasai pertandingan. Namun kesalahan di lini belakang kembali terjadi, dan itu membuat kepercayaan diri pemain hilang,” jelasnya.
Sementara di kubu lawan, pelatih PSS Sleman, Ansyari Lubis, memberikan apresiasi tinggi terhadap performa anak asuhnya yang tampil disiplin sepanjang laga.
“Saya sangat mengapresiasi kerja keras pemain. Mereka tampil tanpa kenal lelah dan kemenangan ini menjadi modal berharga untuk laga selanjutnya,” ujar eks pemain Timnas Indonesia tersebut.
Ansyari menambahkan, kunci kemenangan PSS terletak pada permainan kolektif serta pressing tinggi yang diterapkan sejak awal laga.
“Kami bertahan dan menyerang bersama. Sebelum pertandingan, kami sudah mengantisipasi gaya bermain PSIS yang cenderung agresif di kandang. Tekanan dari lini depan membuat ritme mereka tidak berkembang,” pungkasnya.