SEMARANG TENGAH, AYOSEMARANG.COM--Prosesi joged bareng Tari Semarangan dalam acara puncak HUT kw-472 Kota Semarang, Kamis (2/5/2019) mencatatakan rekor Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid). Sekitar 24.000 peserta yang mengikuti kegiatan tersebut.
Peserta aksi tersebut mulai dari Forkompimda, pelajar, anggota TNI dan Polri serta masyarakat umum turut serta bersama-sama menarikan tari Semarangan.
Usai menari bersama, masyarakat dihibur dengan berbagai penampilan seperti atraksi motor besar oleh para Polwan, motor freestyle oleh komunitas, dan berbagai hiburan panggung rakyat.
“Prestasi yang sesungguhnya dikejar bukanlah pengakuan dari lembaga atau pihak manapun. Aksi ini merupakan upaya nyata seluruh warga Kota Semarang untuk melestarikan, mengembangkan dan menikmati kekayaan budaya yang kita miliki bersama,” ujar Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.
Hendi sapaan akrabnya mengatakan, tari Semarangan yang diikuti ribuan warga masyarakat ini bisa menjadi ikon Kota Semarang dari sisi budaya. Menurutnya, warga harus mengerti bahwa ada budaya dan seni yang bagus di kota Lunpia ini.
“Tari Semarangan yang kita perkirakan ada 16 ribu peserta ternyata bisa mencapai 24 ribu peserta yang terlibat. Sehingga, pagi ini kita menerima Penghargaan LEPRID Tari Semarang terbanyak 24 ribu peserta,”ujarnya.
Hendi menerangkan, HUT ke-472 tahun, diperingati dengan berbagai acara, dimulai dengan gebyur Bustaman, lomba olahraga di internal pemkot Semarang, tari kolosal tari Semarangan, tirakatan HUT Kota Semarang, dan Pengajian Habib Syeh. Selain itu, akan juga Dugderan pada 4 Mei 2019 mendatang.
“Ini bukan ulang tahun pemkot tapi ulang tahun Kota Semarang. Jadi, masyarakat saya minta ikut berartisipasi memeriahkan hari jadi Kota Semarang. Semuanya ikut, senang meriah. Saya harap seluruh masyarakat di pelosok Semarang bisa merasakan kegembiraan ulang tahun kota Semarang,”imbuhnya.
Hendi berharap, pembangunan Kota Semarang kedepan bisa hingga ke pelosok Kota Semarang. Pihaknya terus berupaya agar kemiskinan dan pengangguran di Kota Semarang semakin turun, infrastuktur jalan semakin baik, banjir mampu diatasi, dan pertumbuhan ekonomi semakin baik.
“Ini target secara makro yang coba kami selesaikan tahun ini dan tahun besok. Ini tidak mungkin terlaksana jika masyarakat apatis. Sehingga, konsep bergerak bersama akan terus dilaksanakan supaya Kota Semarang menjadi kota kebanggaan,” tandasnya.