semarang-raya

Gunungan Hasil Bumi Jadi Rebutan Warga di Tradisi Syawalan dan Merti Desa Boja

Selasa, 16 April 2024 | 19:39 WIB
Warga berebut gunungan hasil bumi dalam tradisi Merti Desa Boja, Selasa 16 April 2024. (Edi Prayitno / kontributor Kendal)

KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Tradisi syawalan dan kirab budaya Merti Desa Buka Luwur Nyi Pandansari kembali digelar Selasa 16 April 2024. Tradisi yang mengusung budaya lokal ini menjadi ritual tahunan dan ditunggu warga.

Dalam kirab budaya itu terdapat gunungan hasil bumi yang merupakan swadaya dari warga Desa Boja. Gunungan dikirab mengelilingi desa dan berhenti di kompleks pemakaman Sedapu Boja untuk kemudian diperebutkan warga.

Dalam barisan kirab seorang warga memerankan tokoh Nyai Dapu lengkap diikuti dengan iringan para dayang hingga prajurit.

Kepala Desa Boja, Rofik Anwar menjelaskan, Kirab Budaya Buka Luwur Nyi Pandansari ini sudah menjadi agenda tahunan yang digelar Pemdes Boja mulai tanggal 6 Syawal.

Baca Juga: Benarkah Memandikan Burung Perkutut dengan Air Laut Bisa Membuatnya Gacor? Cek Fakta atau Mitosnya di Sini

"Untuk rutenya sendiri dari rest area Ngadibolo Boja, lalu muter sampai pasar terus lanjut finish ke komplek makam Sidapu," ujarnya.

Acara akan dilanjutkan dengan persembahan tarian yang akan memperlihatkan bagaimana sosok Nyai Dapu yang merupakan tokoh perintis dan penyebar agama Islam di Boja.

"Dan dengan adanya tarian ini menjadi pembeda dari kegiatan kirab tahun lalu. Selain itu, teman-teman panitia juga sudah menyiapkan makanan khas Boja yakni Pecel Turi yang telah disiapkan di pintu masuk makam," lanjutnya.

Ditambahkan, pihaknya juga akan melakukan prosesi penggantian luwur dari makam nyi Pandansari.

Baca Juga: 7 HP RAM 8 GB Harga 1 Jutaan, Solusi Tepat Main Game Mantap Media Sosial Lancar

"Yang berbeda dengan tahun lalu kita melakukan pergantian luwur atau kain yang menutupi makam itu," tambah Kades Boja.

Sementara Camat Boja, Sunarno mengapresiasi kegiatan Kirab Budaya Merti Desa Boja tersebut. Menurutnya selain sebagai bentuk melestarikan budaya juga dapat menjadi upaya untuk meningkatkan perekonomian warga setempat.

"Harapannya kemakmuran, kesejahteraan masyarakat Boja bisa meningkat. Apalagi ada bazar UMKM jadi bisa meningkatkan ekonomi warga," ujarnya.

Salah seorang warga Boja, Nur Rokhim mengaku senang dengan kegiatan kirab seperti ini. "Ini tadi saya ikut rebutan isi gunungan dan dapat wortel dua. Kegiatan ini juga sangat bagus, selain kita ngalap berkah sekalian cari hiburan juga karena ada pentas kesenian juga ini didepan makam," ungkapnya.

Tags

Terkini