Deretan Proyek Infrastruktur Semarang 2026, Dari Pompa Banjir hingga Jembatan Baru

photo author
- Jumat, 19 Desember 2025 | 08:53 WIB
Banjir yang terjadi di Kota Semarang beberapa waktu lalu.  (istimewa)
Banjir yang terjadi di Kota Semarang beberapa waktu lalu. (istimewa)

AYOSEMARANG.COM -- Pemerintah Kota Semarang memastikan pengendalian banjir serta peningkatan kemantapan dan konektivitas jalan menjadi fokus utama pembangunan 2026. Kebijakan tersebut diarahkan untuk mengatasi persoalan banjir dan rob yang masih kerap terjadi, sekaligus memperkuat aksesibilitas antarwilayah di ibu kota Jawa Tengah.

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti mengatakan, berbagai langkah telah dilakukan pemerintah kota dalam sektor penanggulangan banjir. Upaya tersebut dijalankan melalui optimalisasi peran Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang.

Melalui DPU, Pemkot Semarang telah meningkatkan kapasitas pompa di sejumlah titik rawan banjir, di antaranya Rumah Pompa Kolonel Sugiono, Tawangmas, dan Plamongan Hijau. Selain itu, pompa baru juga ditambahkan di kawasan Jalan Petudungan guna memperkuat sistem pengendalian genangan air.

Baca Juga: Pagi-pagi Kebakaran Ruko di Jalan Agus Salim Semarang, Diduga Milik KAI

"Selain peningkatan kapasitas pompa, DPU juga melaksanakan peningkatan saluran drainase di sejumlah kawasan, seperti Saluran MT Haryono–Petudungan, Saluran Jalan Gajah–Aspol Kabluk, Drainase Kawasan Dempel–Muktiharjo Kidul, Kawasan Jatisari, hingga Saluran Tanjung," ujarnya dikutip Ayosemarang.com, Jumat 19 Desember 2025.

Di sektor infrastruktur jalan, DPU Kota Semarang turut melakukan peningkatan kualitas pada sejumlah ruas strategis. Langkah ini ditujukan untuk mendukung aksesibilitas, mobilitas warga, serta meningkatkan tingkat kemantapan jalan kota.

Beberapa ruas jalan yang menjadi sasaran peningkatan antara lain Jalan RM Hadi Subeno, Payung Mas Raya Banyumanik, Jatikalangan dan Kampung Jambon di Mijen, R Soekanto Tembalang, Robyong Ngaliyan, Palebon, Damar Wulan Semarang Barat, serta kawasan Anjasmoro dan Kaligawe–Pasar Waru.

Selain peningkatan fisik jalan, pemeliharaan rutin jalan dan drainase juga terus dilakukan secara berkala. Upaya ini bertujuan untuk menjaga fungsi infrastruktur sekaligus mencegah terjadinya genangan air dan banjir di kawasan permukiman maupun jalur utama.

Baca Juga: Klarifikasi Wali Kota Semarang soal Kasus Korupsi Chromebook Rp2,1 Triliun

Memasuki 2026, Pemkot Semarang akan memfokuskan pembangunan infrastruktur pada peningkatan konektivitas jalan yang menghubungkan wilayah hinterland dengan pusat kota, serta pengentasan banjir dan rob di wilayah pesisir.

Program tersebut didukung melalui peningkatan sistem drainase di berbagai kawasan serta sinergi dengan program pengendalian banjir pemerintah pusat yang dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana.

"Seluruh rencana pembangunan 2026 diselaraskan dengan amanah RPJMD Kota Semarang 2025-2029, dengan titik berat pada pengurangan kawasan banjir dan rob serta peningkatan kemantapan jalan," sambungnya.

Prioritas strategis pembangunan 2026 juga diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan wilayah. Salah satunya melalui peningkatan aksesibilitas kawasan hinterland serta penguatan kawasan perekonomian dan destinasi wisata.

Baca Juga: Dari 10 Kini Tersisa 4, Ada Apa dengan Harimau di Semarang Zoo?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X