AYOSEMARANG.COM, SEMARANG – Polrestabes Semarang menggelar Latihan Pra Operasi (Latpraops) Lilin Candi 2025 tingkat Polres di Aula Polrestabes Semarang, Kamis 18 Desember 2025. Kegiatan ini dipimpin langsung Kapolrestabes Semarang Kombes Pol M. Syahduddi.
Latpraops tersebut merupakan tindak lanjut arahan Polda Jawa Tengah terkait penerapan paradigma baru pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) melalui Operasi Lilin Candi 2025, dengan menitikberatkan pendekatan humanis dan pelayanan prima kepada masyarakat.
Kapolrestabes menegaskan, Operasi Lilin Candi bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan momentum bagi Polri untuk benar-benar hadir memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.
“Pengamanan Nataru harus memberi kesan lebih baik dari tahun sebelumnya. Polri hadir melayani masyarakat secara maksimal, termasuk melalui optimalisasi layanan digital seperti aplikasi LiBAS,” tegasnya.
Operasi Lilin Candi 2025 akan berlangsung mulai 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026.
Fokus pengamanan meliputi perayaan Natal di gereja, malam Tahun Baru 2026, arus mudik dan balik, serta peningkatan aktivitas masyarakat di pusat perbelanjaan dan destinasi wisata.
Kapolrestabes juga mengingatkan potensi gangguan akibat musim hujan yang dapat memicu bencana alam. Seluruh jajaran diminta meningkatkan kesiapsiagaan, antisipasi, serta langkah mitigasi dan deteksi dini agar operasi berjalan aman dan terkendali.
“Pastikan pengamanan Nataru di wilayah hukum Polrestabes Semarang bebas dari gangguan, termasuk potensi teror. Maksimalkan langkah intelijen dan jangan meremehkan situasi,” ujarnya.
Sementara itu, Kabagops Polrestabes Semarang memaparkan sejumlah potensi gangguan kamtibmas selama Nataru, seperti ancaman teror di tempat ibadah, penyalahgunaan narkoba dan miras, tawuran, penggunaan kembang api berisiko kebakaran, hingga meningkatnya kecelakaan lalu lintas.
Baca Juga: BGN Pastikan Layanan Gizi di Kendal Tetap Aktif Selama Libur Sekolah, Begini Mekanismenya
Sasaran pengamanan difokuskan pada gereja dan tempat ibadah, kawasan permukiman, pusat perbelanjaan, objek wisata, jalur utama dan rest area, serta simpul transportasi seperti terminal, stasiun, bandara, dan pelabuhan.
Objek vital seperti gudang sembako, BBM, kantor pemerintahan, dan Mako Polri juga menjadi perhatian.
Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Yunaldi menambahkan, pengelolaan lalu lintas menjadi prioritas selama Nataru, termasuk pengendalian kendaraan berat, optimalisasi rest area, serta pengaturan di gerbang tol.