SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) bersama United States Consulate General Surabaya mengelar workshop Literasi Digital Semarang 2024, Sabtu 4 Mei 2024 di Gedung American Corner UIN Walisongo Semarang.
Acara Japelidi ini digelar usai sukses meluncurkan buku “Teori dan Praktek Kolaborasi Anak Muda, Influencer dan Jurnalis dalam Melawan Disinformasi” setelah itu mereka punya agenda serangkaian workshop di beberapa kota se-Indonesia yakni Denpasar, Semarang, Ambon, Surabaya, Surabaya, Yogyakarta, dan Malang.
Tujuan diselenggarakan event Japelidi ini yaitu untuk semakin memperbanyak kemunculan kegiatan kolaborasi dan berbagai kalangan yang bertujuan untuk melawan disinformasi.
Baca Juga: Semarang Night Carnival 2024 Digelar Meriah, Warga Terhibur Kerlap-kerlip Lampu Kostum
Koordinator Program, Ni Made Ras Amanda menyatakan bahwa ini merupakan kerjasama ketiga kalinya, dan menjadi istimewa.
"Karena 2024 adalah tahun politik yang membutuhkan usaha lebih kuat menghadapi disinformasi, dan karenanya membutuhkan kolaborasi," ungkapnya.
Workshop “Literasi Digital Semarang 2024” dihantarkan Umar Falahul Alam perwakilan AMCOR UIN Walisongo dan Ngatno, Kepsta RRI Semarang sebagai representasi media lokal, menghadirkan 4 pemateri handal dari Japelidi yaitu: Prof. Dr. Eni Maryani (Universitas Padjadjaran), Dr. Lilik Budiarti (Universitas Diponegoro), Dr. Lintang Ratri (Universitas Diponegoro) dan Fitri, M.Sos (UIN Walisongo).
Sementara materi-materi yang disampaikan dalam workshop antara lain: What is Misinformation and Disinformation, Toolkits to Combat Disinformation, Exercising Fact Checking Tools, dan How to Design Misinformation-Disinformation Program.
Workshop yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 4 Mei 2024 jam 09.00-15.00 WIB tersebut diikuti sedikitnya oleh 30 peserta, baik dari kalangan baik itu jurnalis, komunitas, mahasiswa maupun influencer atau content creator dan relawan AMCOR UIN Walisongo.
Baca Juga: Irjen Pol Ahmad Luthfi: Trabas Kamtibmas Ajang Reunian dan Bakti Sosial
Panitia Japelidi, Lintang Ratri Rahmiaji mengungkapkan, kegiatan seperti ini memang menjadi agenda yang telah ia lakukan sejak sebelum masa pemilu.
"Pastikan kemarin tahun politik banyak sekali isu-isu disinformasi. Sesudahnya kita masih terus berjuang untuk menghadapi disinformasi. Habis ini kan ada Pilkada juga, tentunya kira perlu menguatkan (menangkal Hoax)," jelasnya.
Menurutnya, kegiatan kolaborasi seperti ini bisa menjadi kekuatan baru untuk menangkal hoax dan memperluas pemahaman kepada masyarakat.
"Karena bagaimanapun sepertinya hoax nggak akan selesai, nggak akan habis tapi justru semakin canggih. Jadi kita juga harus menyiapkan diri juga untuk menghadapinya," ucapnya disela-sela workshop literasi digital di Gedung American Corner UIN Walisongo Semarang.