SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) 2024 menimbulkan permasalahan di SDN Kaligawe Semarang.
Sebab ANBK itu harus dilaksanakan dengan penyediaan laptop. Fasilitas itu tentunya belum cukup memadai di SDN Kaligawe Semarang sehingga murid sampai harus meminjam guru dan sekolah lain.
Kepala SDN Kaligawe, Mulyono mengungkapkan, sebanyak 30 siswanya mengikuti ANBK tahun ini. Namun, jumlah komputer atau laptop di SDN Kaligawe untuk pelaksanaan ANBK masih jauh dari standar.
“Kami terus terang memang kekurangan komputer atau laptop. Sebetulnya dari BOS ada, kita anggarkan beli laptop 2, tapi karena jangkanya terlalu lama ada komputer atau laptop yang rusak juga,” katanya, Rabu, 30 Oktober 2024.
Baca Juga: Siapkan Pasukan Pengamanan Debat Pilgub Jateng, Polisi Terjunkan 500 Personel
Kemudian Mulyono menyebut setelah ujian terbagi menjadi 2 sesi dengan masing-masing 15 anak, jumlah komputer atau laptop pun masih kurang.
Maka dari itu kemudian para murid terpaksa meminjam laptop pribadi milik beberapa guru dan meminjam laptop dari SDN Tambakrejo 01 demi bisa melangsungkan ANBK dengan lancar.
“Kita pinjam dari luar lima, lalu laptop kepala sekolah dan guru juga semuanya dipakai. Jadi kekurangan antara 5-7 unit. Idealnya ada 15 unit. Sebetulnya semakin banyak semakin bagus,” sambung Mulyono.
Tidak hanya itu, selain meminjam laptop pribadi para guru dan dari sekolah lain, pihak sekolah sebenarnya telah berusaha meminjam laptop dari orang tua siswa. Tetapi pada kenyataannya, tidak semua orangtua punya laptop juga.
Baca Juga: Tom Lembong Jadi Tersangka Korupsi, Anies Baswedan Tegaskan Bakal Tetap Beri Dukungan
“Saya sudah berkali-kali tolong ortu yang punya laptop pinjam, tapi itu bagi mereka barang mahal. Mereka untuk beli laptop kebutuhan sekian, mending dibelikan sepeda listrik,” ucap Mulyono.
Lebih dari itu, Mulyono mengaku telah mengajukan permintaan penambahan komputer atau laptop ke Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang. Hanya saja, permintaan tersebut belum secara resmi melalui proposal.
Ia baru menyampaikan permintaan tersebut secara lisan dan pesan singkat WhatsApp.
“Jawabannya menyenangkan, ‘kalau ada nanti diusahakan, kalau betul-betul ada bantuan nanti komputer SDN Kaligawe kami prioritaskan’ tapi sampai sekarang belum ada,” ucap Mulyono.