semarang-raya

Tur 'Bandeng Keliling' Kolektif Hysteria Sampai Gunungkidul, Gaungkan Spirit Kolektif dan Silaturahmi Seni Lintas Daerah

Sabtu, 7 Juni 2025 | 18:48 WIB
Diskusi Film Dokumenter Legiun Tulang Lunak yang mengkisahkan perjalanan 20 tahun Kolektif Hysteria. (Hysteria)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM – Tur Lawatan Jalan Terus “Bandeng Keliling” yang diinisiasi oleh Kolektif Hysteria Semarang berjalan sampai di Ngurak-urak Petir Rongkop, Gunung Kidul.

Berkolaborasi dengan Sanggar Lumbung Kawruh, pemutaran dan diskusi Film Dokumenter Legiun Tulang Lunak: 20 Centimeters per Year dengan tema “Alon-alon Waton Move On”, dibuka sekitar pukul 14.30 WIB.

Dikomandoi oleh Upik sebagai moderator dan Ribut sebagai narasumber tuan rumah, bersama Salma Ibrahim dari Kolektif Hysteria sebagai narasumber utama, diskusi terkait rekam jejak perjalanan panjang Kolektif Hysteria diulik oleh tuan rumah.

Salma Ibrahim yang merupakan Kepala Project Program “Bandeng Keliling” memaparkan beberapa temuannya, berdasarkan pertanyaan terkait militansi 20 tahun praktik kesenian dan kebudayaan Kolektif Hysteria.

“Bagaimana cara Hysteria hidup selama 20 tahun ini. Kalau aku bilang, Hysteria sudah punya ekosistem yang dibuat. Bagaimana flow-nya, jadi kalau misalnya sebuah kolektif itu tidak ada orangnya, itu menjaring orang yang lain,” kata Salma Ibrahim dalam keterangan yang diterima, Sabtu 7 Juni 2025.

“Pasti ada di satu komunitas itu, temen-temen yang loyal. Memang kalau untuk memulai itu, pasti membutuhkan suatu keikhlasan. Satu keyakinan, dan yang penting kita jalan dulu,” papar dia.

Menurutnya, sebuah kegiatan dalam berkolektif tidak selayaknya mengandalkan keberhasilan dalam menggelar acara. Melainkan komitmen untuk terus bersama-sama membuat sebuah kegiatan secara berkelanjutan.

“Makanya Hysteria melibatkan berbagai jejaring. Di kampung, secara nasional, internasional,” kata Salma.

Ia lantas menjelaskan, bahwa program lawatan kali ini juga termasuk upaya Kolektif Hysteria untuk terus merajut silaturahmi dengan para jejaring lama, maupun membangun jejaring baru.

“Nah sebenarnya, Lawatan Jalan Terus ini adalah forum-forum yang kami buat untuk menjalin silaturahmi untuk teman-teman dan berbagi terkait cara membangun kolektif yang 'hidup' itu seperti apa,” kata Salma.

Oleh karena itu, Salma menjelaskan bahwa tur “Bandeng Keliling” diagendakan sebanyak 31 titik. Di mana 25 titik digelar di Indonesia, yakni Pulau Jawa, Madura dan Bali. Sedangkan untuk 5 titik lain di Asia dan 1 titik di Eropa.

“Ada di Thailand, Malaysia, Philipina, Vietnam, Korea Selatan dan Zurich,” sebut Salma.

Perjalanan tersebut akan ditempuh oleh tim “Bandeng Keliling” selama kurang lebih 7 bulan ke depan. Sehingga, besar harapannya, energi dan semangat manifesto Tulang Lunak Bandeng Juwana bisa dibagikan secara maksimal kepada seluruh kolaborator atau tuan rumah.

Perlu diketahui, program Tur “Bandeng Keliling” Kolektif Hysteria, juga termasuk dalam Event Strategis, Kementerian Kebudayaan (Kemenkebud) RI, yang didukung oleh Dana Indonesiana.

Halaman:

Tags

Terkini