AYOSEMARANG.COM -- Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding meresmikan pendirian Migrant Center di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah, pada Kamis, 26 Juni 2025.
Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Dirjen Promosi dan Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri KemenP2MI, Dwi Setiawan Susanto, dan Rektor Undip, Suharmono, disaksikan langsung oleh Menteri Karding.
Dalam sambutannya, Menteri Karding menjelaskan bahwa Migrant Center Undip akan menjadi pusat layanan terintegrasi yang menyediakan informasi, pelatihan, hingga layanan pendampingan bagi calon pekerja migran.
Baca Juga: Pembangunan Hybrid Sea Wall di Demak Dimulai Oktober 2025, Anggaran Rp1,7 Triliun
"Di sini ada informasinya, di sini ada pelatihannya, baik soft skill maupun skill pelatihan bahasanya sudah di situ juga, dan semua hal yang terkait persiapan pemberangkatan kita olah di sini. Ini jadi satu ekosistem yang mempersiapkan orang, mau butuh apa saja informasi soal lapangan pekerjaan, ada di sana," kata Menteri Karding.
Ia menyoroti pentingnya keberadaan Migrant Center karena banyak korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) akibat penipuan kerja di luar negeri justru berasal dari kalangan terdidik.
"Yang kena perdagangan orang karena terjebak online itu, gaji besar, tidak diverifikasi, itu rata-rata anak-anak lulusan perguruan tinggi. Saya profiling kan yang dipulangkan 500 orang waktu itu, rata-rata anak perguruan tinggi. Nah, oleh karena itu kita harus siapkan namanya Migrant Center," ungkapnya.
Untuk mendukung persiapan mahasiswa yang berminat kerja ke luar negeri, Menteri Karding juga mendorong Undip membuka ekstrakurikuler bahasa asing, seperti bahasa Jepang, Korea, dan Inggris.
Baca Juga: Banjir Rob Sayung Tak Terkendali, Pakar Undip: Solusinya Hanya Tanggul Laut
"Yang mau kerja di luar negeri, langsung bahasanya kita ekstrakurikuler-kan, bahasa Jepang, bahasa Korea atau bahasa Inggris. Saran saya sih begitu, atau kalau enggak kita buat kelas migran di kampusnya. Kelas ekstrakurikuler-kan, sehingga anak-anak yang mau berangkat ke luar negeri, kita masukkan di situ. Itu mungkin akan membantu," tuturnya.
Selain meresmikan Migrant Center, KemenP2MI juga menggelar job fair lowongan kerja luar negeri di lingkungan kampus Undip. Kegiatan ini diharapkan bisa menjembatani mahasiswa maupun masyarakat umum yang ingin mencari peluang kerja ke luar negeri secara resmi dan aman.
Untuk masyarakat yang tidak bisa hadir langsung, informasi seputar lowongan kerja di luar negeri juga tersedia melalui situs resmi siskop2mi.bp2mi.go.id atau bisa langsung datang ke Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) di wilayah masing-masing.