semarang-raya

Macet di Sekitar Stasiun Rugikan Banyak Pihak, KAI Daop 4 Semarang Minta Pengemudi Tak Berhenti Sembarangan

Rabu, 2 Juli 2025 | 16:07 WIB
Kemacetan di depan stasiun Poncol Semarang karena banyak mobil parkir sembarangan. (Dok.)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM — Kemacetan di sekitar stasiun kereta api bukan hanya mengganggu estetika kota, tapi juga membawa dampak langsung bagi masyarakat. Mulai dari penumpang yang nyaris tertinggal kereta, keterlambatan perjalanan lanjutan, hingga terhambatnya akses kendaraan operasional dan darurat.

Inilah yang mendorong PT KAI Daop 4 Semarang kembali mengingatkan pentingnya tertib berlalu lintas di kawasan stasiun, khususnya di titik-titik padat seperti Stasiun Semarang Poncol dan Tawang.

“Macet di depan stasiun bukan masalah sepele. Sudah ada kasus penumpang yang terlambat naik kereta karena ojek daring yang mengantar mereka terjebak antrean kendaraan yang parkir sembarangan,” ujar Franoto Wibowo, Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Rabu 2 Juli 2025.

NBaca Juga: 30.057 Warga Kendal Dinonaktifkan dari PBI APBN, Dinsos Upayakan Reaktivasi

Menurutnya, kendaraan yang berhenti sembarangan—baik untuk menunggu penumpang maupun sekadar menurunkan barang—menciptakan bottle neck di jalur utama. Efeknya bisa menjalar hingga ke simpang jalan sekitar dan menghambat arus kendaraan umum lainnya.

Tak hanya itu, akses kendaraan operasional seperti mobil logistik dan petugas layanan juga terganggu. “Jika kendaraan kami sulit masuk ke peron karena jalur terhalang mobil pribadi atau ojek online, maka pelayanan akan ikut terhambat. Ini sudah terjadi di beberapa momen padat seperti akhir pekan dan musim liburan,” tambah Franoto.

KAI juga mengingatkan bahwa kemacetan di sekitar stasiun bisa berdampak pada keamanan. Dalam situasi darurat, petugas medis atau pemadam kebakaran bisa kesulitan menembus jalur yang dipenuhi kendaraan berhenti sembarangan.

Untuk mengatasi hal ini, KAI telah menyediakan area khusus antar-jemput (drop-off & pick-up) yang lebih aman dan tidak mengganggu arus lalu lintas. Namun, banyak pengguna kendaraan yang belum memanfaatkannya dengan baik.

“Kami tidak hanya menyampaikan imbauan, tapi juga melakukan koordinasi aktif dengan Dishub dan kepolisian agar ada pengawasan dan penegakan aturan secara langsung di lapangan,” tegasnya.

Baca Juga: Selasa Malam Jadi Spesial di Sampangan: Pasar Tiban Menoreh I Geliatkan Ekonomi Lokal, Siap Digelar Seminggu Sekali

Franoto berharap, warga Semarang bisa melihat persoalan ini sebagai tanggung jawab bersama. “Kalau semua tertib, lalu lintas lancar, penumpang aman, dan wajah kota jadi lebih tertata. Tapi kalau semua merasa boleh berhenti di mana saja, dampaknya ke semua orang,” ujarnya.

KAI Daop 4 pun terus melakukan edukasi publik melalui media sosial, spanduk, dan pengumuman di stasiun. Mereka ingin membentuk budaya baru: bahwa stasiun bukan tempat menunggu sembarangan, tapi ruang transit yang harus dijaga kelancarannya bersama.***

Tags

Terkini