“Salam dari Abdee, Ridho dan ivan, kami, kita semua ikut berduka atas musibah bencana ini, tapi insya Allah semua bisa kita lalui dan saling bantu,” kata Kaka.
Dia memberikan semangat kepada mahasiswa di sana. “Saya cuma pingin adik-adik, anak-anakku, adik-adikku yang kuliah di Semarang tetap semangat, fokus kuliahnya, ujian ini bikin makin kuat,” tambahnya.
Para mahasiswa kemudian meminta Slank menyanyikan sebuah lagu untuk menghibur. Tak butuh lama, Kaka langsung menyabet mik menyanyikan reffain lagu berjudul Ku Tak Bisa (Album PLUR).
Tak ayal, hits Slank itu langsung jadi koor bersama. “Ku tak bisa, jauh, jauh, darimu!” disusul tepuk tangan meriah.
Tak lama, rombongan berpamitan. “Kami hadir untuk sedikit menghibur, sejenak healing, silakan nanti malam datang (ke konser Slank di Stadion Diponegoro Semarang),” kata Kaka.
Ketua Ipas Muhammad Haekal Halifah tak menyangka Slank dan HS akan datang ke asrama mereka memberikan bantuan. Dia dan teman-temannya, termasuk dari komunitas Sumut dan Sumbar sangat senang menyambut.
“Ini bentuk nyata saling membantu. Bantuan seperti ini sangat berarti bagi kami,” kata Haekal.
Dia mengatakan, proses pendataan masih dilakukan. Teranyar, ada 107 mahasiswa Aceh yang keluarganya terdampak bencana banjir longsor, Sumut dan Sumbar jumlahnya hampir sama, pendataan masih berjalan.
“Ada kawan kami dari Sumbar, keluarganya 10 orang meninggal dunia, beberapa juga masih bisa menghubungi orangtuanya. Kami sangat berterimakasih kepada HS dan Slank atas kepedulian ini, kami sangat mengapresiasi dan berterimakasih atas bantuan ini,” ucapnya.