SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) Unissula Semarang menggelar Istighosah Akbar di Masjid Abu Bakar Assegaf, Jumat 19 Desember 2025.
Kegiatan ini dirangkai dengan santunan kepada ratusan anak yatim sebagai bentuk ikhtiar spiritual dan kepedulian sosial.
Istighosah dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya KH Haris Hamid Shodaqoh, Prof Dr Bambang Tri Bawono, serta Drs KH Ali Mufiz. Seluruh pegawai YBWSA juga turut dilibatkan dalam kegiatan doa bersama tersebut.
Direktur Lazis Sultan Agung, Hasanudin Lc MEI, mewakili Ketua Umum Pengurus YBWSA Prof Dr Bambang Tri Bawono SH MH, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya memohon pertolongan Allah SWT melalui doa dan wasilah menyantuni anak yatim.
“Kegiatan ini menjadi ikhtiar spiritual Sultan Agung untuk memohon keberkahan dan pertolongan Allah. Setiap lembaga tentu memiliki tantangan masing-masing, dan kami berharap melalui doa bersama serta santunan anak yatim ini, Allah menurunkan keberkahan-Nya,” ujarnya.
Hasanudin menambahkan, santunan yang diberikan bersifat simbolis karena Lazis Sultan Agung secara rutin telah menjalankan program sosial setiap hari. Kegiatan ini sekaligus menjadi bentuk pertanggungjawaban kepada para pegawai dan muzakki yang secara konsisten menyalurkan infak rutin.
“Alhamdulillah, istighosah dipimpin langsung oleh pembina spiritual yayasan. Harapannya, keberkahan ini tidak hanya untuk lembaga, tetapi juga bagi seluruh pegawai dan keluarga besar Sultan Agung,” tambahnya.
Ia menjelaskan, kegiatan tersebut digelar secara insidental menjelang akhir tahun sebagai momentum muhasabah, sekaligus penguatan spiritual agar kinerja lembaga pada 2026 dapat berjalan lebih baik.
Saat ini, YBWSA telah menyantuni sekitar 390 anak yatim melalui berbagai program, termasuk tabungan anak yatim yang bekerja sama dengan sejumlah bank mitra seperti Bank Jateng Syariah dan BRI. Dalam kegiatan ini, anak yatim yang hadir menerima bingkisan busana muslim dan uang saku.
“Dengan menyantuni anak yatim, kami yakin pertolongan dan rida Allah akan turun. Ini menjadi salah satu jalan keberkahan bagi kita semua,” katanya.
Ke depan, YBWSA juga telah menyiapkan master plan pengembangan di berbagai bidang, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga peningkatan kualitas sumber daya manusia dan manajemen yayasan. Pengembangan layanan tidak hanya difokuskan di Semarang, tetapi juga direncanakan menjangkau daerah lain.
“Sebagai lembaga berbasis wakaf dan filantropi yang non-profit, kami ingin terus menebar manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat, khususnya mereka yang membutuhkan,” pungkas Hasanudin.