semarang-raya

Punya Sejarah Panjang, Fadli Zon Siapkan Revitalisasi Gedung Sarekat Islam Semarang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:34 WIB
Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat menyambangi Gedung Sarekat Islam. (Humas Pemkot)

AYOSEMARANG.COM --Pemkot Semarang menyambut baik komitmen Kementerian Kebudayaan untuk merevitalisasi Gedung Sarekat Islam (SI) yang terletak di Kampung Gendong, Kelurahan Sarirejo, Kecamatan Semarang Timur.

Dalam tinjauan langsung bersama Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng tidak hanya menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat terhadap aset sejarah yang menjadi saksi bisu pergerakan nasional, melainkan juga menyepakati rencana pemugaran bangunan bersejarah tersebut pada tahun 2026 guna mengembalikan fungsinya sebagai pusat edukasi dan budaya.

“Terima kasih atas komitmen yang luar biasa dari Pak Menteri untuk Gedung Sarekat Islam di Kota Semarang. Karena ini aset sejarah penting, Pemkot Semarang juga ikut merawat bersama pada tahun 2026 mendatang," ujar Agustina, Jumat 19 Desember 2025.

Baca Juga: Kronologi Pasutri Tabrak Pembatas SPBU hingga Tewas di Bandungan, Diduga Rem Blong

Selain rencana pemugaran fisik, Agustina juga menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan gedung tersebut. Ke depan, dirinya berencana melibatkan jajaran wilayah terdekat agar gedung ini menjadi ruang publik yang hidup.

“Harapannya gedung ini hidup, digunakan warga untuk berbagai aktivitas budaya dan sosial," imbuhnya.

Mengingat status gedung ini sebagai cagar budaya tingkat kota sejak 2014, Wali Kota menggarisbawahi bahwa proses pemugaran tidak boleh dilakukan secara serampangan. Pemkot Semarang berkomitmen untuk mengikuti kaidah pelestarian yang ketat dengan melibatkan tenaga ahli yang tersertifikasi.

Sementara itu, Fadli Zon menegaskan nilai historis gedung seluas 1.000 meter persegi ini yang sangat krusial dalam sejarah nasional.

Gedung ini tidak hanya menjadi saksi pergerakan Sarekat Islam, tetapi juga menjadi tempat dialog tokoh-tokoh besar bangsa, dan titik penting saat Pertempuran Lima Hari di Kota Semarang.

“Kementerian Kebudayaan akan mengkoordinasikan langkah revitalisasi bersama Pemkot, yayasan, dan komunitas budaya. Prinsipnya, revitalisasi tidak hanya menyasar fisik bangunan, yang paling penting, gedung ini bermanfaat bagi masyarakat. Bisa menjadi ruang belajar budaya, ruang dialog, seminar, diskusi, pameran sejarah, hingga aktivitas sastra," ucapnya.

Baca Juga: Sudah Pamitan, Kiper Persela Mario Londok Dirumorkan Menyusul ke PSIS Semarang

Fadli Zon, yang mengaku telah beberapa kali melihat kondisi gedung ini sejak 2012, mencatat bahwa meski sudah mengalami perbaikan, masih terdapat kerusakan serius seperti kebocoran atap dan akar pohon yang menembus dinding.

Namun, dirinya optimis karena sekitar 70-80 persen struktur asli bangunan, termasuk pilar kayu jati dan tulisan "S.I.", masih terjaga dengan baik.

“Keaslian bangunan masih sangat kuat, sekitar 70–80 persen. Struktur kayu masih seperti foto pada tahun 1920-an, lalu bentuk atap, hingga tulisan Sarekat Islam masih ada. Ini modal penting untuk pelestarian," imbuhnya.

Halaman:

Tags

Terkini