Revitalisasi Gedung Sarekat Islam pada 2026 mendatang diharapkan tidak hanya menyelamatkan fisik bangunan, tetapi juga membangkitkan kembali marwah Semarang sebagai kota pergerakan yang mampu mengawinkan nilai sejarah dengan kebutuhan ruang kreatif masa kini bagi generasi muda.
"Menghidupkan kembali Gedung Sarekat Islam merupakan bagian merawat identitas Kota Semarang. Saya ingin tempat ini menjadi ruang yang hangat bagi warga untuk berkarya, berdiskusi, atau sekadar duduk minum kopi sambil menyelami sejarah, sehingga warisan bangsa ini tidak terasa berjarak, tapi justru menjadi bagian dari keseharian kita," pungkas Agustina.