salatiga

Diajak Belajar Jadi Hacker dan Amankan Data, Politeknik Bhakti Semesta Gelar Workshop "Ethical Hacking"

Selasa, 15 Maret 2022 | 20:39 WIB
Rofiq Fauzi, CEH, CHFI dan mahasiswa semester dua Program Studi Rekayasa Keamanan Siber (RKS) At Tafani Fillah memaparkan demo hacking di acara workshop (Dok Humas Politeknik Bhakti Semesta Salatiga)

SALATIGA, AYOSEMARANG.COM  -- Politeknik Bhakti Semesta Salatiga kembali mengadakan workshop dan kuliah umum yang diselenggarakan secara hybrid yaitu online dan offline di ruang auditorium, baru-baru ini.

Workshop dan kuliah umum dengan tema "Ethical Hacking" dibuka oleh sambutan dari Kepala Program Studi Rekayasa Keamanan Siber (RKS) Aldhi Ari Kurniawan, MKom, dilanjutkan oleh sambutan Direktur Dr Drs Anwar Sukito Ardjo, MKom, dan Ketua Umum Yayasan Kutus Kutus Bhakti Semesta (YKKBS) Ir Yonathan Lie Sing Liat, MPd.

Dalam Sambutannya, Yonathan menjelaskan bahwa esensi dari workshop adalah ingin menunjukkan bahwa politeknik beda dari perguruan tinggi yang lain yang sudah ada di Salatiga.

Baca Juga: Cara Setting Fitur Keren Double Tap Screenshot iPhone 12 Series

"Politeknik berbeda dari universitas. Nantinya lulusan disiapkan untuk siap dan bisa kerja. Banyak praktik yang diberikan dengan mengedepankan Project Based Learning (PBL).  Masyarakat juga diberi info yang lengkap sehingga setelah lulus akan siap berkarier," katanya.

Kuliah umum menghadirkan dua narasumber yaitu dosen dunia usaha dunia industri (DUDI) Program Studi Rekayasa Keamanan Siber Rofiq Fauzi, CEH, CHFI dan Khamarudin Syarif.

Pada sesi pertama, Rofiq memaparkan tentang pengertian hacking dan hacker.

"Definisi hacking adalah menembus suatu sistem. Yaitu sistem yang punya kelemahan dan keamanan tidak bagus akan ditembus dengan teknik hacking. Contonya pada HP android, email, media sosial atau toko online seperti Tokopedia," ujarnya.

Baca Juga: PGN Subholding Gas Pertamina Catatkan Kinerja Positif dan Raih Laba Bersih 303,8 Juta Dolar AS pada Tahun 2021

Dengan hacking tersebut data-data bisa dicuri dan disalahgunakan.

"Aktornya disebut hacker. Biasanya hacker tidak menampakkan dirinya secara jelas. palaku bisa organisasi, komunitas, goverment agent, bahkan anak kecil," tambahnya.

Dia memberi saran untuk dapat menghindari data kita di internet dihack atau dibobol, sebaiknya rajin mengupdate data seperti password setiap 3 bulan sekali agar aman.

Rofiq juga menejelaskan pentingnya belajar hacker di era yang serba digital.

Baca Juga: 4 HP Samsung Rp3 Jutaan Terbaik, Spek Dapat Diadu dengan Ponsel Lain

Halaman:

Tags

Terkini