salatiga

Diajak Belajar Jadi Hacker dan Amankan Data, Politeknik Bhakti Semesta Gelar Workshop "Ethical Hacking"

Selasa, 15 Maret 2022 | 20:39 WIB
Rofiq Fauzi, CEH, CHFI dan mahasiswa semester dua Program Studi Rekayasa Keamanan Siber (RKS) At Tafani Fillah memaparkan demo hacking di acara workshop (Dok Humas Politeknik Bhakti Semesta Salatiga)

"Jika kita tahu diri sendiri dan musuh kita, maka kita akan menang. Kita harus tau musuh kita akan menyerang apa. Maka dari itu dibutuhkan network security untuk menjadi defender," katanya. 

Pada sesi pertama ini Rofiq juga mengajak mahasiswa semester dua Prodi RKS At Tafani Fillah untuk berdemo mengenai hacking.

"Kita akan belajar hacking jaringan mallsalatiga.com dan sudah mendapat ijin dari yang bersangkutan. Kita akan mencari celah keamanannya dan diaudit. Nanti akan diubah tampilannya," paparnya.

Hacker akan masuk ke jaringan tanpa mengetahui password. "Untuk membuktikan berhasil masuk dan membuka di dalamnya, hacker akan mengubah tampilan menjadi hitam dan meninggalkan jejak pesan di website tersebut. Namanya defaced," jelas Rofiq.

Prospek belajar hacking adalah berapa banyak uang yang didapat dengan menjadi hacker baik.

Web Hacking

Kuliah umum dilanjutkan dengan sesi kedua yang diisi oleh senior network engineer Khamarudin Syarif tentang teknik web hacking.

Baca Juga: Kenalan dengan Fitur di iOS dan iPadOS 15.4: Face ID Bisa Pakai Masker

"Di sini kita akan bahas bagaimana mempunyai sistem yang aman, sebab 70% serangan menyerang web," katanya.

Dia juga menjelaskan jenis-jenis serangan yang terjadi di internet.

"Serangan hacker motifnya macam-macam. Ada politik, persaingan usaha. Di masa pandemi ini kejahatan juga makin meningkat. Maka dari itu bagaimana data ini dijaga agar tidak diambil. Ketika data bocor bisa dimanfaatkan orang lain untuk pijaman online," papar Khamarudin.

Sehingga, security engineer dibutuhkan di perusahaan besar. Sebab ketika mengalami kerugian yang cukup besar mencapai miliaran rupiah, dengan adanya security engineer kerugian bisa diatasi.

Baca Juga: Operasi Keselamatan Candi 2022, Dirlantas: Angka Kecelakaan Lalu Lintas dan Korban Jiwa di Jateng Menurun

"Sebagian serangan hacker adalah dengan mencuri data. Jenis serangan itu antara lain ransomware, malware, phising dan denial service," paparnya.

Ransomware adalah pencurian data, dimana ketika data itu akan kita buka kita harus membayar atau menebus dengan sejumlah uang.

Halaman:

Tags

Terkini