BATANG, AYOSEMARANG. COM - Bertamu di rumah janda bidan desa pada dini hari, seorang oknum anggota DPRD Kabupaten Batang berinisial NLF digrebek warga Dukuh Kedondong Desa Pecalungan Kabupaten Batang.
Oknum Politisi Gerindra digerebek warga dengan seorang janda inisal W. Insiden ini terjadi pada Senin (30/10/23) pukul 01.30 WIB.
Penggerebekan itu dibenarkan Kepala Desa Selokarto, Eko Wibowo saat dikonfirmasi melalui pesawat telepon Senin 30 Oktober 2023.
"Ya benar, kejadian jam satu pagi, tapi saya dikasih tahu habis salat subuh," kata Kades Selokarto Eko Wibowo.
Peristiwa tersebut sudah dilakukan mediasi melalui musyawarah keluarga dan warga, akhirnya kedua belah pihak bersedian menikah dan dinikahi.
"Kesepakatannya adalah dua-duanya dinikahkan," ujar Eko Wibowo.
Adapun krolonogis penggerebekan menurutnya, berawal dari kekesalan warga yang sudah sering melihat ALF alias N selalu bertamu tengah malam di rumah janda yang diketahui berprofesi sebagai Bidan Desa itu.
"Warga ini sudah emosi lah, tapi untuk kejadian penangkapannya sendiri saya tidak tahu persis, karena saya baru dikasih tahu itu habis salat subuh," tandasnya.
Saat digerebek kata Kades, di rumah janda tersebut juga ada orangtuanya. "Iya jadi digerebek di dalam ruangan rumah itu, tapi kalau soal mereka berdua lagi ngapain saja, saya kurang paham," tegasnya.
Gerak-gerik janda berinisial WS dan ALF alias N sejatinya telah menjadi buah bibir warga setempat. Pada Jumat, 27 Oktober 2023, warga sempat berusaha menangkap oknum Anggota DPRD tersebut, namun niat tersebut akhirnya diurungkan.
Puncak emosi masyarakat terjadi pada Senin dinihari. Warga menangkap basah keduanya yang tengah 'bercocok tanam'.
Keduanya pun langsung di gerebek oleh warga setempat. Tindakan ini memaksa mereka untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka di hadapan ketua RT setempat.
Menurut Bonami, Ketua RT setempat, penggerebekan ini dipicu oleh ketidaksetujuan warga terhadap perilaku ALF, yang tanpa status jelas seringkali mendatangi dan masuk ke rumah WS, seorang janda yang memiliki anak satu.
"Penggerebekan ini permintaan warga atau lingkungan karena dia menginap. Padahal status mereka bukan suami-istri," ungkap Bonari.