BATANG, AYOSEMARANG.COM- Program Smart City (Kota Cerdas) Kabupaten Batang dievaluasi tim asesor dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI.
Panelis tim asesor evaluasi terdiri Universitas Gajah Mada (UGM) Rini Rachmawati, Universitas Indonesia (UI) Dana Indra Sensuse, Kemenko Perekonomian Heny Puspitasari, Ikatan Ahli Perencanaan Agus T Cahyono, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Slamet Riyadi.
Dalam paparan secara luring, Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengatakan bahwa program Smart City sudah dikuatkan dengan Peraturan Bupati Batang Nomor 23 Tahun 2019 tentang masterplan Smart City Kabupaten Batang.
“Program Smart City Kabupaten Batang dibagi menjadi enam bagian yakni Smart Goverment dengan 39 program, Smart Branding dengan 7 program, Smart Economy dengan 10 program, Smart Society dengan 12 program, Smart Living dengan 6 program, dan Smart Environtment dengan 6 program,” jelasnya.
Lani menyebutkan Capaian Smart City tahun 2022 sebesar 87,5 persen dengan 70 program inovasi menargetkan 80 program inovasi.
"Untuk target Smart City tahun 2023 ini kami menargetkan 104 program inovasi yang sekarang masih 97 program inovasi sudah ada,"ungkapnya.
Sedangkan dukungan anggaran APBD untuk program Smart City Kabupaten Batang mendapat Rp18.755.371.000,00. Dan dukungan anggaran dari corporate social responsibility (CSR) sebesar Rp3.300.000.000,00 bersumber dari perusahaan - perusahaan yang ada di Kabupaten Batang.
Dimensi Program Smart City kata Lani Dwi Rejeki, meliputi Program Smart Governance, Program Smart Branding, Program Smart Economy, Program Smart Living, Program Smart Society dan Program Smart Evironment.
Dalam kesempatan itu, Pj Bupati Batang juha melaporkan kepada tim asesor pogram Smart City bahwa capaian investasi di Kabupaten Batang dari tahun 2018 hingga 2022 mengalami penurunan.
"Meskipun alami penurunan nilai investas, tetapi angkanya masih masuk 5 besar di Jawa Tengah yakni tahun 2018 mencapai Rp14,07 triliun hingga 2022 menjadi Rp5,8 triliun,"jelasnya.