JAKARTA, AYOSEMARANG. COM– Kalangan milenial (usia 27-42 tahun), generasi Z atau gen Z (di bawah 26 tahun) serta masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) patut bersyukur jika presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto -Gibran Rakabuming Raka menang di Pemilu 2024.
Pasalnya, salah satu program prioritas pasangan calon presiden dan calon wakil Prabowo -Gibran adalah membangun rumah di pedesaan dan perkotaan.
Baca Juga: Honda Buat Gebrakan! Keluarkan Seri New Beat Street 125 2023, Resmi Rilis di Indonesia Tahun Depan?
Hal itu disampaikan Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Panangian Simanungkalit, dikutip Sabtu 18 November 2023.
Ia menyampaikan dari 17 program prioritas yang diusung pasangan capres cawapres itu ada 8 program hasil terbaik cepat (best result fast) yang akan dilakukan pada periode 2024-2029 satu di antaranya adalah sektor perumahan.
Di mana pada program nomor 11, salah satunya menjamin hidup berkualitas terjangkau sanitasi baik untuk masyarakat perdesaan dan perkotaan yang membutuhkan.
"Maksudnya ini sektor perumahan benar-benar prioritas bagi Prabowo-Gibran. Program sektor perumahan adalah best result fast yang keempat yakni program infrastruktur desa dan kelurahan, bantuan langsung tunai, dan menjamin ketersediaan rumah murah bersanitasi baik bagi yang membutuhkan rumah khususnya kalangan milenial dan gen Z masyarakat berpenghasilan rendah (MBR),” ujar Panangian dalam keterangannya.
Simanungkalit menjelaskan tidak hanya menyasar kalangan milenial dan gen Z, pasangan calon (paslon) ini sangat peduli terhadap masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Hal itu diwujudkan dengan akan membangun atau merenovasi sebanyak 40 rumah per desa/kelurahan per tahun, sehingga secara keseluruhan target tersebut akan dapat dicapai sebanyak 2 juta rumah mulai tahun kedua.
Selain itu, untuk mengurai masalah persoalan ketersediaan hunian bagi masyarakat Indonesia, Prabowo-Gibran juga berjanji untuk membangun 500.000 rumah tapak dan 500.000 hunian vertikal di perkotaan.
Dari proyek tersebut diperkirakan akan mampu menciptakan sebanyak 4,6 juta lapangan kerja.
“Untuk merealisasikan target tersebut diperkirakan butuh anggaran sekitar Rp101 triliun per tahun,” ungkap Simanungkalit.