Festival Balon Pekalongan 2024: Tradisi Syukur Bertemu Keselamatan Penerbangan

photo author
- Rabu, 17 April 2024 | 14:11 WIB
Festival Balon Pekalongan 2024 di lapangan Mataram Kota Pekalongan. (Istimewa )
Festival Balon Pekalongan 2024 di lapangan Mataram Kota Pekalongan. (Istimewa )

PEKALONGAN, AYOSEMARANG.COM - Festival Balon Pekalongan 2024, yang diadakan oleh Pemerintah Kota Pekalongan, telah menjadi sorotan AirNav Indonesia karena potensinya mengganggu keselamatan penerbangan, terutama di rute W45 yang sibuk.

Namun, di langit Pekalongan, tradisi yang berwarna-warni bertemu dengan keamanan penerbangan.

Tradisi ini, yang merupakan ekspresi syukur dan kegembiraan pasca-Idulfitri, kini juga menjadi simbol kolaborasi antara komunitas dan regulator.

“Dari 68 laporan tahun lalu, kini hanya 15. Kami berharap angka ini akan terus menurun. Hal ini menandakan peningkatan kesadaran akan keselamatan,” ujar Ahmad Nurdin Aulia, Direktur Keselamatan, Keamanan dan Standardisasi AirNav, di Lapangan Mataram Kota Pekalongan, Rabu 17 April 2024.

Balon udara raksasa liar bisa menutupi pandangan pilot atau, lebih buruk lagi, menyebabkan kerusakan mesin jika terhisap. Oleh karena itu, ketika ada laporan dari pilot, AirNav segera menginstruksikan pesawat untuk menghindari jalur tersebut.

“Kami mengapresiasi dukungan Pemkot Pekalongan dan Komunitas Sedulur Balon Pekalongan. Tahun ini, kami memiliki 73 tim peserta, dan langit Pekalongan dipenuhi dengan balon berwarna-warni yang indah,” kata Aulia.

Festival ini tidak hanya mempertahankan tradisi, tetapi juga mematuhi Peraturan Menteri Perhubungan No. 40 Tahun 2018, mendukung keselamatan penerbangan.

“Tradisi menerbangkan balon udara adalah bagian dari kearifan lokal yang kami hormati, selama dilakukan dengan cara yang aman,” tegas Aulia.

Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, mengungkapkan, tradisi balon udara sudah menjadi destinasi dan keraifan lokal Kota Pekalongan.

“Sebelum adanya festival, kami menyita 300-400 balon udara liar siap terbang dari warga, yang bisa membahayakan keselamatan kita semua,” ungkapnya.

Azizatun Azhimah, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, menyoroti dampak festival terhadap ekonomi lokal.

“Kegiatan ini tidak hanya mempromosikan pariwisata, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan melalui program kewirausahaan.” jelasnya.

Festival ini menjadi contoh bagaimana tradisi dan keamanan dapat berjalan beriringan, memastikan langit Pekalongan tetap aman bagi ribuan penerbangan yang melintas setiap hari, sambil juga merayakan budaya yang kaya dan mendukung ekonomi lokal.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X