KENDAL, AYOSEMARANG.COM - - Upaya pelestarian budaya tradisional dilakukan SMA Muhammadiyah 4 Kendal. Langkah yang dilakukan adalah mengajarkan siswanya kebudayaan lokal yang kerap dilakukan di masyarakat.
Hal ini dilaksanakan dalam rangka projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) dalam kurikulum merdeka. Siswa SMA Muhammadiyah 4 Kendal ini beradu kreatifitas dalam gelaran P5 Kearifan Lokal.
Kali ini menampilkan budaya dan tradisi Jawa yang ada di Kabupaten Kendal yakni tedak siten, permainan tradisional, bazar jajanan pasar, pameran mini wayang dan alat musik Jawa, hingga film dokumenter tentang budaya Kendal.
"Ini bagian dari kurikulum merdeka. Siswa harus tau dan paham terkait tradisi di daerahnya," kata Siti Rofingah, Kepala SMA Muhammadiyah 4 Kendal, Selasa 14 mei 2024.
Baca Juga: Menghadapi Era Digital: Generasi Islami dan Tantangan Gawai
Rofingah berharap, para siswa bisa melestarikan tradisi dan budaya asli Jawa. Terlebih dalam gelar karya ini terdapat makanan jadul seperti sumpil, gethuk, hingga es cendol, yang diproduksi oleh siswa.
"Tidak hanya paham dan tahu budaya modern saja, namun budaya Jawa juga bisa dilestarikan oleh siswa," imbuhnya.
Amadea Saysya, salah satu siswa mengatakan, gelaran karya ini sangat membantu siswa untuk mengekspresikn diri. Terlebih, dia jadi lebih tau terkait tradisi-tradisi khas Jawa. Dia mengaku, tradisi tedak siten jarang diketahui oleh anak-anak muda.
"Ya senang bisa lebih tau sama tradisi dan budaya Jawa. Ini juga baru tau kalau ada tradisi tedak siten," katanya.
Gelaran karya ini berlangsung meriah. Terutama saat praktik tradisi tedak siten yang dilakukan langsung oleh siswa. Diharapkan, siswa SMA Muhammadiyah 4 Kendal bisa melestarikan tradisi dan budaya Jawa.