Panen Raya Kopi, Harganya Kini Rp 60.000 Perkilogram

photo author
- Sabtu, 3 Agustus 2024 | 13:48 WIB
Petani kopi Kendal membersihkan tanaman kopi yang siap panen.  (Edi prayitno/kontributor Kendal )
Petani kopi Kendal membersihkan tanaman kopi yang siap panen. (Edi prayitno/kontributor Kendal )

KENDAL, AYOSEMARANG.COM - - Sempat meroket harga jual kopi di tingkat petani di Kendal, kini harganya kembali merosot. Harga kopi sempat tembus Rp 80.000 perkilogram namun kini sudah kembali ke harga Rp 60.000 perkilogram.

Perubahan harga yang drastis ini membuat banyak petani kopi di Kendal merasa terkejut. Widodo, seorang petani kopi sekaligus ketua kelompok tani Mlati Makmur mengatakan petani sumringah saat harga Rp 80.000 perkilogram.

"Harga yang sempat mencapai Rp. 80.000 per kilogram benar-benar mengejutkan kami. Kami sangat bahagia, seolah doa kami terkabul," ujarnya ditemui Sabtu 3 Agustus 2024. 

Dikatakan biasanya, harga kopi hanya berkisar sekitar Rp. 35.000 per kilogram. Widodo jmenambahkan bahwa penurunan harga menjadi Rp. 60.000 per kilogram adalah hal yang biasa terjadi saat panen raya. 

"Sejak dulu, harga kopi selalu turun saat panen raya. Tapi, tidak masalah, karena harga ini masih dua kali lipat dari tahun lalu. Kami sudah siap dengan penurunan harga ini," tuturnya.

Baca Juga: 20 Daerah Hadirkan Produk Kopi Unggulan di Jateng Fair 2024

Sementara Supari, Kepala Desa Plososari yang juga petani kopi, turut merasakan dampaknya. Menurutnya para penebas kopi yang paling terpengaruh. Mereka mengira harga akan bertahan di Rp. 80.000 per kilogram, tapi ternyata turun jadi Rp. 60.000 per kilogram. 

"Saya sendiri punya lahan yang dijual ke penebas dan sekarang belum dibayar. Tidak tahu nanti bagaimana," katanya dengan nada cemas.

Lain dengan Wiyono, petani kopi dari Desa Getas, Kecamatan Singorojo, mengaku tidak terlalu terkejut dengan penurunan harga. "Saat musim panen, harga kopi biasanya turun. Tapi, alhamdulillah, meski turun, harga tetap dua kali lipat dari tahun lalu. Semoga tidak turun lagi," harapnya.

Mahfud, Sekretaris Desa Gedong dan penasehat kelompok tani Gedong Kopi, menyebut penurunan harga terkait dengan kualitas kopi yang menurun. 

"Harga kopi robusta di bursa London sempat mencapai US $4.5 per kilogram pada April 2024 karena permintaan meningkat. Namun, pada Mei 2024, harga turun menjadi US $3.5 per kilogram. Menurut saya, harga Rp. 60.000 hingga Rp. 70.000 sudah sangat menguntungkan petani jika kualitas produk dijaga," jelasnya.

Sedangkan Kusnan, petani kopi dari Desa Tamanrejo, Kecamatan Sukorejo, meyakini bahwa penurunan harga disebabkan oleh kualitas kopi yang menurun. 

"Banyak petani memanen kopi yang masih hijau karena takut dicuri jika menunggu hingga merah. Lebih baik panen saat sudah tua, meski belum merah, agar aman," kata Kusnan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: E. Prayitno

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X