JAKARTA, AYOSEMARANG.COM- Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada awal September mendatang telah menjadi magnet masyarakat dan media dunia. Total ada sekitar 703 media dari televisi hingga elektronik dipastikan akan meliput serangkaian agenda bersejarah Paus Fransiskus di Indonesia.
Wakil Koordinator Media Panitia Kunjungan Paus Fransiskus, Rm. Anthonius Gregorius Angelo Lalu, mengungkapkan betapa besar antusiasme para jurnalis untuk bisa meliput. Bahkan jumlah media yang dijadwalkan hadir melebihi jumlah tamu undangan resmi, yang menandakan betapa pentingnya kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia bagi komunitas global.
“Ada banyak media yang mendaftar, kurang lebih 730 media dari seluruh dunia. Tapi hanya 635 media yang kami terima, ditambah 88 lainnya, termasuk VAM media bawaan Vatican. Total ada sekitar 703 media yang meliput,” ujarnya dalam dialog dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) dengan tema ‘Kunjungan Paus Fransiskus Simbol Persahabatan Lintas Agama’, Senin 26 Agustus 2024.
Antusiasme media ini menandakan betapa pentingnya kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia bagi komunitas global. Selain itu, kunjungan Paus yang membawa pesan perdamaian, persaudaraan, dan kasih universal ini juga dipandang sebagai momen penting, tidak hanya bagi umat Katolik, tetapi juga bagi seluruh bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Romo Anthonius menambahkan, salah satu agenda utama yang paling dinantikan dalam kunjungan Paus Fransiskus adalah Misa Kudus yang akan diselenggarakan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) dan Stadion Madya, Senayan. Agenda ini juga telah menyedot minat kehadiran umat Katolik di Indonesia, terbukti dari masih banyaknya orang yang ingin mendaftar meski telah ditutup.
“Pendaftaran Misa di GBK sudah ditutup, tapi banyak yang masih ingin mendaftar,” katanya.
Anthonius menjelaskan, tema kunjungan Paus Indoensia, yakni ‘Iman, Persaudaraan, dan Belas Kasih,’ sangat relevan dengan semangat masyarakat Indonesia yang dikenal akan keramahannya. Ia menekankan bahwa Paus Fransiskus sangat memahami dan menghargai keinginan masyarakat Indonesia untuk menjalin persaudaraan yang erat, meskipun tidak semua orang dapat hadir langsung di lokasi Misa Kudus di GBK.