KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Membuat karya sastra butuh pemikiran dan ide-ide yang dituangkan dalam sebuah karya yang menarik. Kebuntuan akan ide yang hendak dibuat serta rasa malas dan kurangnya kreatifitas menjadi momok bagi seniman dan sastrawan muda dalam berkarya.
Menumbuhkan kembali sekaligus momentum penting bagi perkembangan sastra di Kabupaten Kendal, Pelataran Sastra Kaliwungu (PSK) menggelar kegiatan Larung Sastra. Dengan larung sastra ini, PSK hendak menyemai bibit-bibit sastrawan untuk lebih dalam menyelami dunia kreatif dalam penulisan sastra.
Presiden Pelataran Sastra Kaliwungu, Bahrul Ulum A. Malik menyampaikan kegiatan ini merupakan ikhtiar dalam mentadaburi alam sebagai inspirasi dalam berkesastraan. Larung Sastra menjadi semacam sarana membuang jauh-jauh segala hal buruk yang melingkupi proses kreatif, seperti rasa malas dan kebuntuan ide.
“Kita larung jauh-jauh, agar dalam berproses kreatif kita dapat lancar dan menghasilkan karya sastra dengan kualitas yang bagus. Secara simbolik semacam itu, apalagi kita berada pada wilayah pesisir yang lekat dengan itu,” katanya saat prosesi larung sastra di Pantai Indah Kemangi Kangkung.
Baca Juga: PSK Ajari Siswa SMP Sabilurrosyad Tulis Puisi, Tingkatkan Minat Literasi Sastra
Sementara Sekjen PSK, M Lukluk Atsmara Anjaina mengungkapkan kegiatan ini diikuti oleh 80 orang peserta Kelas Workshop Kreatif Penulisan Sastra . “Alhamdulillah, peserta kita total ada sekitar 130 an terdaftar, 80 orang adalah peserta kelas. Nanti outputnya, mereka akan menulis dan akan kita terbitkan dalam bentuk buku,” terangnya.
Sementara itu, Siti Sulastri, Pengolah Data dan Informasi Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra Badan Bahasa Kemendikbud mengapresiasi apa yang telah dilaksanakan oleh Pelataran Sastra Kaliwungu. Ia menyebut, Program Badan Bahasa ini sangat bermanfaat jika dilaksanakan dengan baik oleh komunitas.
“Kegiatan ini dapat meningkatkan peran komunitas sastra sebagai pihak produsen karya sastra sastra, menjadi penggerak sekaligus penguat dalam membangun karakter bangsa, mendorong berkembangnya komunitas sastra, meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap sastra, meningkatkan peran komunitas sastra di masyarakat dalam pembelajaran sastra, dan meningkatkan jumlah dan mutu karya sastra yang dapat diakses masyarakat secara luas,” terangnya.