SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Setelah lepas jabatan dari Presiden, Joko Widodo (Jokowi) diisukan bakal jadi juru kampanye Paslon Cagub dan Cawagub Jateng Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen.
KPU pun tidak menampik jika mantan Presiden bisa jadi juru kampanye. Oleh karena itu banyak pihak menyebut Jokowi bisa jadi juru kampanye.
Isu Jokowi bakal jadi juru kampanye Ahmad Luthfi-Taj Yasin ini ditanggapi oleh, Pengamat Politik Undip Wahid Abdulrahman.
Kata Wahid, kecenderungan arah dukungan Presiden RI ke-7 Jokowi dan Presiden RI Prabowo Subianto kepada paslon 2 (Luthfi-Yasin), di pilgub Jateng, sesuatu yang wajar.
Sebab Gubernur-Wakil Gubernur kepanjangan pemerintah pusat yang diharapkan bisa mewujudkan agenda pembangunan di Jawa Tengah.
Baca Juga: 7 Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Diet Ketat
Hal itu dikatakan Wahid saat kemungkinan Jokowi akan dampingi paslon 2 Luthfi-Yasin selama kampanye di masyarakat.
"Dalam UU Pemerintahan Daerah, Pemprov adalah kepanjangan tangan/wakil dari pemerintah pusat. Sehingga secara politik diperlukan figur yang lebih mampu menjamin kemudahan dan kecepatan kepemimpinan untuk terwujudnya agenda pembangunan nasional di Jawa Tengah," katanya, Selasa 30 Agustus 2024.
Pilihan tersebut, kata Wahid, ada di pasangan Ahmad Luthfi-Gus Yasin, yang didukung partai Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang masuk dalam kabinet Merah-Putih. KIM, koalisi parpol jumbo yang mendukung Prabowo-Gibran saat pilpres.
"Terlebih, secara personal, Pak Luthfi memiliki kedekatan kuat dengan Pak Jokowi yang sudah terbangun cukup lama, sejak menjabat Kapolresta Solo dan Pak Jokowi walikotanya," imbuh pengamat muda, yang sedang mengambil program doktor Ilmu Politik di Jerman itu.
Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 107 Kurikulum Merdeka: Memahami Puisi 'Aku Ingin'
Jawa Tengah, kata pengajar Ilmu Politik FISIP Undip ini, adalah pondasi tempat dimana kematangan politik Jokowi terbentuk.
Dimulai dari walikota Solo hingga Gubernur DKI dan dua periode presiden RI. Setelah purnapun kini kembali ke Solo Jawa Tengah.
"Sehingga wajar jika Pak Jokowi menginginkan figur Gubernur yang sejalan (Luthfi-Yasin), termasuk komitmen dalam melanjutkan kesinambungan agenda pembangunan nasional di Jawa Tengah yang belum selesai,"kata analis politik Fisip Undip yang sedang naik daun ini.