SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Jelang libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) di Jawa Tengah arus lalu lintas diprediksi akan meningkat dibandingkan tahun lalu.
Prediksi itu disampaikan oleh Kakorlantas Polri, Irjen Pol Aan Suhanan saat menyambangi Tol Kalikangkung Semarang, Kamis 28 November 2024.
Aan mengatakan telah menyiapkan berbagai antisipasi yang telah direncanakan secara matang bersama stakeholder terkait, termasuk Kementerian Perhubungan, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), dan pengelola jalan tol.
“Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, ada kenaikan pergerakan masyarakat sebesar 2,8 persen dari tahun lalu, yaitu dari 107 juta menjadi sekitar 110 juta perjalanan. Sebagian besar pergerakan ini terjadi di Pulau Jawa, baik untuk mudik maupun wisata,” ungkapnya.
Baca Juga: Korpri Jateng Dukung Program Pemerintah untuk Kesejahteraan Rakyat
Kemudian Aan juga memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada tanggal 23 Desember, sementara arus balik diperkirakan memuncak pada 26 Desember dan 1 Januari 2025.
Untuk menghadapi lonjakan tersebut, sejumlah rekayasa lalu lintas telah disiapkan.
“Di jalan tol, terutama Semarang ABC dan Solo, kita akan memberlakukan rekayasa seperti contraflow dan one-way pada saat arus puncak. Tol Jogja-Solo juga akan difungsionalkan secara parsial dari Km 2-3 hingga Jogonalan setelah melalui uji kelayakan,” paparnya.
Selain itu, jalur wisata di kawasan populer seperti Borobudur, Dieng, Karanganyar, dan Gunungkidul juga telah dipersiapkan dengan pola one-way atau contraflow untuk mengantisipasi kepadatan.
Baca Juga: Dirlantas Polda Jateng Sudah Siapkan Tol untuk Nataru, Ini Skenario yang Bakal Diterapkan
Selain itu untuk menjaga kelancaran lalu lintas, pembatasan kendaraan barang dengan sumbu tiga ke atas akan diterapkan di jalan tol dan beberapa jalan arteri.
“Kendaraan angkutan barang seperti pasir, alat berat, dan lainnya akan dihentikan sementara selama periode Nataru,” sambungnya.
Tidak berhenti di situ, pihaknya juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem di akhir tahun hingga awal tahun.
“Kami bersama Polda Jateng dan Jogja telah memitigasi wilayah rawan banjir dan menyiapkan jalur alternatif untuk menghindari gangguan akibat genangan atau banjir,” katanya.