Inflasi Batang Terkendali, Pasar Murah Dorong Daya Beli Masyarakat dan Jaga Stabilitas Harga Jelang Nataru

photo author
- Rabu, 4 Desember 2024 | 14:44 WIB
Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki turut melayani pembeli telur dikegiatan gerakan Pangan Murah. (Muslihun).
Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki turut melayani pembeli telur dikegiatan gerakan Pangan Murah. (Muslihun).

BATANG, AYOSEMARANG.COM - Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kabupaten Batang pada November 2024 tercatat hanya 0,03 persen, menunjukkan inflasi yang terkendali dengan stok kebutuhan pokok yang mencukupi. Namun, menyambut Natal dan Tahun Baru, Pemkab Batang semakin gencar menggelar pasar murah untuk mendukung daya beli masyarakat.

Ratusan warga Kabupaten Batang antusias memadati pasar murah yang digelar di halaman Pendapa Kabupaten Batang dan wilayah Bandar. Acara berlangsung selama dua hari, 4-5 Desember 2024, menawarkan harga kebutuhan pokok yang jauh lebih terjangkau dibandingkan harga pasar.

Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, menegaskan bahwa pasar murah ini menjadi program rutin pemerintah daerah, khususnya menjelang perayaan besar seperti Natal dan Tahun Baru. "Kegiatan ini kami gelar untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah karena disubsidi, terutama biaya transportasinya yang didukung oleh Bank Indonesia," ungkap Lani saat meninjau pasar murah pada Rabu 4 Desember 2024.

Beberapa komoditas yang dijual di pasar murah ini mencakup beras dengan harga Rp58 ribu per 5 k, Telur Rp23 ribu per kg, Cabai Keriting Rp20 ribu per kg, Bawang Merah Rp26 ribu per kg.

Baca Juga: Satu Keluarga di Batang Lolos Program Transmigrasi 2024, Pj Bupati: Semoga Mencapai Kemandirian Ekonomi

Lani menambahkan, meskipun inflasi di Batang terkendali, pasar murah ini tetap menjadi upaya strategis untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat.

"Hadirnya pasar murah diharapkan mampu mengurangi beban pengeluaran masyarakat, terutama menjelang akhir tahun," imbuhnya.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Teguh Triyono, menjelaskan bahwa pihaknya turut memberikan subsidi biaya angkut untuk mendukung harga murah.

"Biasanya, hasil pertanian terkendala ongkos angkut. Dengan subsidi ini, kebutuhan pokok bisa dijual lebih murah kepada masyarakat," katanya.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 9 Halaman 121 Kurikulum Merdeka: Evaluasi Tema 02 - Pilihan Ganda dan Esai

Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Batang, Suwanto, juga mengungkapkan bahwa pasar murah ini menyediakan stok bahan pokok dengan total satu ton per komoditas.

"Semua kebutuhan pokok dijual dengan harga distributor, sehingga masyarakat bisa menikmati harga lebih terjangkau dibandingkan pasar tradisional," jelasnya.

Suwanto menambahkan, pasar murah ini bertujuan mencegah lonjakan harga yang sering terjadi menjelang libur panjang. "Meski inflasi Batang relatif rendah, libur panjang bisa memicu kenaikan harga. Dengan pasar murah ini, kami ingin memastikan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi dengan harga stabil," tandasnya.

Antusiasme warga terhadap pasar murah ini membuktikan pentingnya langkah-langkah strategis pemerintah dalam menekan inflasi dan memastikan kebutuhan pokok tetap tersedia. Pasar murah tidak hanya menjadi solusi ekonomi, tetapi juga ruang untuk mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan stabilitas ekonomi lokal.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X