KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Dewan Pimpinan Daerah Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia (Permadani) Kendal menilai saat ini masih banyak audien yang asyik berbicara sendiri atau bermain gadget saat ada seseorang berpidato.
Pangarsa DPD Permadani Kendal, Gembong Sapto Nugroho mengajak dan mengkampanyekan gerakan anti phubbing sehingga pesan yang disampaikan oleh seseorang yang berbicara dimuka umum bisa diterima dengan baik.
“Seperti kita tahu phubbing suasana yang sangat tidak mengenakkan, ketika seseorang sedang bicara atau pidato atau memimpin rapat audien asyik sendiri dengan HP mereka,” ungkapnya usai menggelar wisuda purna wiyata pawiyatan pamedhar sabdha dan panatacara angkatan ke 49 dan 50 yang diikuti 86 peserta pawiyatan.
Wisuda yang diselenggarakan di pendopo Tumenggung Bahurekso Kendal dilaksanakan megikuti pawiyatan atau kursus selama 6 bulan.
Baca Juga: Prodi Pariwisata USM Angkat Budaya Jawa Tengah Lewat Pagelaran Budaya Kala Citra
Lebih lanjut disampaikan Gembong Sapto Nugroho, gerakan anti phubbing ini tentu sangat tepat bagi keluarga besar Permadani yang berkomitmen menjaga etika komunikasi. Selanjutnya Pangarsa DPD Permadani Kendal ini juga meminta jajaran DPP yang hadir, gerakan anti phubbing mulai hari ini dengan tidak membuka HP saat ada yang bicara di podium.
“Ajakan ini akan kita gelorakan pada setiap forum Permadani. Kami berharap suara ini menjadi yang pertama di tingkat DPD se Indonesia dan akan menjadi inspirasi DPD lainnya,” imbuhnya.
Pangarsatama atau Ketua Umum DPP Permadani Suyitno Yuda Pamungkas menyambut baik awal gerakan anti phubbing di Kendal.
“Saya sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan DPD Permadani Kendal. Gerakan ini akan saya sebarluaskan ke semua jajaran,” terangnya.
Rama Suyitno Yuda Pamungkas juga mengajak agar para wisudawan yang telah menjadi bagian keluarga besar Permadani mendukung gerakan anti phubbing ini sesuai kapasitas masing masing sebagai budaya baru yang positif.
DPD Permadani Kendal setiap tahunnya menyelenggarakan kursus MC bahasa Jawa dengan rata rata peserta 75 orang pertahunnya dari berbagai elemen masyarakat.
Dalam kesempatan ini Permadani Kendal memberikan tanda keanggotaan khusus atau kehormatan kepada Camat Kendal Saefudin dan Camat Weleri Dwi Cahyono Suryo. Keduanya dianggap telah banyak memberikan fasilitas dan ruang bagi pengembangan kebudayaan di wilayahnya.