Syawalan di Kaliwungu Bisa Jadi Even Rutin Tahunan Pemkab Kendal

photo author
- Jumat, 4 April 2025 | 11:02 WIB
Wakil bupati Kendal dan tokoh masyarakat Kaliwungu memukul drum tanda dimulainya syawalan festival Kaliwungu 1446 H, Kamis 3 April 2025 malam.  (edi prayitno/kontributor kendal)
Wakil bupati Kendal dan tokoh masyarakat Kaliwungu memukul drum tanda dimulainya syawalan festival Kaliwungu 1446 H, Kamis 3 April 2025 malam. (edi prayitno/kontributor kendal)

 

KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Tradisi syawalan di Kaliwungu selalu menjadi magnet warga sekitar untuk merayakan kemenangan di Idul Fitri. Namun ada yang menjadi ciri khas dalam tradisi syawalan di Kaliwungu, yakni ziarah ke makam leluhur yang menjadi budaya masyarakat di bulan syawal usai lebaran.

Tokoh agama Kaliwungu yang juga pengasuh Ponpes Apik, KH Sholahudin Humaidillah menyebutkan, Kaliwungu ada keterkaitan dengan kasunanan solo. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya makam kuno.

“Tradisi syawalan memang budaya di Pantura termasuk di Kaliwungu. Dan Syawalan Kaliwungu bukan sekadar Haul Kyai Asy'ari atau kyai guru saja, tetapi budaya ziarah warga ke makam leluhur,” katanya.

Sementara Wakil Bupati Kendal Benny Karnadi yang hadir membuka syawalan festival Kaliwungu 1446 H mengatakan, Syawalan Kaliwungu adalah ziarah ke makam.

“Branding religi di Kaliwungu sangat kuat, karena ada ziarah makam dan harus dipertahankan. Untuk itulah tradisi harus dijaga dan branding religi harus dijaga pula,” ujanya.

Dikatakan Pemerintah Kabupaten Kendal sudah seharusnya mensupport kegiatan ini. Benny berpesan, jangan sampai tradisi-tradisi santri ini hilang, karena sekarang banyak hiburan dan miras di sekitar komplek makam.

Senada dengan wakil bupati, tokoh masyarakat yang juga mantan anggota DPR RI asli Kaliwungu, H Mujib Rohmat mengatakan, tradisi syawalan ini bisa dijadikan even rutin tahunan pemerintah Kabupaten Kendal.

Baca Juga: Festival Syawalan Kaliwungu 2025 Dibuka Besok, ini Rangkaian Acaranya

“Saya mendukung dan mendorong tradisi syawalan di Kaliwungu ini menjadi kalender tahunan yang ditetapkan pemerintah daerah sehingga terus terjaga,”ungkapnya.

Sedangkan ketua panitia Syawalan Fest Kaliwungu 1446 H, Badrul mengungkapkan syawalan ini merupakan tradisi turun temurun sebagai upaya pelestarian budaya dan tradisi di Kaliwungu.

“Tahun ini kita mengemas lebih menarik dan tertata, dikuti 85 pelaku UMKM lokal Kaliwungu dan Jawa Tengah. Syawalan festival ini berlangsung dari  tanggal 3-16 April 2025, semoga ahun depan bisa lebih meriah,” terang Badrul.

Selain UMKM dan tentunya puncakdari kegiatan tradisi ini adalah Haul Kyai Asyari atau Kyai Guru juga ada pertunjungan hiburan di RTH Alun-Alun Kaliwungu.

Sejumlah penampilan disiapkan untuk memeriahkan tradisi yang selalu dipadati warga dari berbagai wilayah ini, mulai dari anak-anak hingga hiburan musik.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: E. Prayitno

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X