Aksi Nyata di Hari Bumi: Kemenag Tanam Sejuta Pohon dan Bangun Pesantren Global

photo author
- Selasa, 22 April 2025 | 21:20 WIB
Menteri Agama Nasaruddin Umar pimpin aksi tanam sejuta pohon
Menteri Agama Nasaruddin Umar pimpin aksi tanam sejuta pohon

AYOSEMARANG.COM -- Dalam rangka memperingati Hari Bumi 2025, Kementerian Agama menggelar aksi nyata dengan menginisiasi penanaman sejuta pohon Matoa di berbagai wilayah Indonesia. Kegiatan ini menjadi simbol komitmen terhadap pelestarian lingkungan hidup, serta memperkuat peran tokoh agama dalam menanamkan kesadaran ekologis di tengah masyarakat.

Pusat kegiatan berlangsung di kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Depok, dan dipimpin langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar. Aksi ini dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia, dengan melibatkan ASN Kemenag, tokoh-tokoh lintas agama, dan masyarakat luas.

“Kami lakukan gerakan ini bersama keluarga besar Kementerian Agama dan para tokoh lintas agama untuk memberi teladan dalam pelestarian alam,” terang Menag Nasaruddin Umar di Cimanggis, Depok, Selasa (22/4/2025).

Acara tersebut turut dihadiri oleh Menko PMK Pratikno, Mendagri Tito Karnavian, serta perwakilan dari BPJPH, BPKH, utusan dari berbagai kedutaan besar, dan unsur TNI/Polri.

Menag menyampaikan bahwa isu lingkungan adalah bagian dari agenda nasional yang harus melibatkan berbagai sektor, termasuk keagamaan. Ia menegaskan bahwa penguatan ekoteologi menjadi bagian dari program prioritas Kemenag dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.

“Gerakan bersama masyarakat ini menjadi contoh nyata dan praktik baik dalam upaya pelestarian alam di tengah fenomena krisis iklim global,” sambungnya.

Kementerian Agama, lanjutnya, tengah menggagas program ekoteologi sebagai salah satu dari delapan program prioritas nasional. Hal ini merupakan upaya strategis menghadapi krisis iklim yang makin nyata.

“Agama kaya akan nilai pelestarian lingkungan. Di Islam ada konsep khilafah yang harus dipahami manusia sebagai pelestari alam raya. Ada ajaran Tri Hita Karana dalam Hindu, Laudato Si' dalam Katolik, dan banyak nilai sejenis dalam ajaran agama yang lain. Kita akan aplikasikan dalam gerakan nyata penanaman pohon matoa,” paparnya.

"Dalam Islam ada juga pesan bahwa jika hari Kiamat akan segera tiba dan di tangan kita ada bibit pohon yang bisa ditanam, maka tanamlah," sambungnya.

Menekankan Harmoni dengan Alam

Dalam kesempatan yang sama, Menko PMK Pratikno juga menekankan pentingnya menjaga hubungan yang harmonis dengan alam sebagai bagian dari ajaran agama.

“Kita tidak hanya memperkuat hablun minallah dan hablun minan-nas, tapi juga hablun minal alam. Kita diberi tugas menyelamatkan alam. Saya tanam pohon, saya wakafkan oksigen untuk makhluk hidup,” sebut Menko Pratikno.

Ia juga mendorong agar para pemuka agama turut menyampaikan pesan-pesan pelestarian lingkungan dalam dakwah dan ceramah mereka.

“UIII (Universitas Islam Indonesia Internasional), harus bisa jadi teladan dengan menjadi green campus. Dengan 140 hektar, kampus ini bisa menjadi konservasi berbagai kekayaan hayati Indonesia,” ujar Menko Pratikno.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X