PALEMBANG, AYOSEMARANG.COM -- Langkah inovatif Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dalam mengoptimalkan potensi lahan rawa kembali menuai perhatian nasional. Kali ini, pujian datang langsung dari Menteri Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, yang mengapresiasi kiprah Gubernur Sumsel Herman Deru dalam mengubah kawasan rawa yang dahulu dikenal sebagai habitat buaya menjadi lahan pertanian yang produktif.
Setelah mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam agenda kunjungan kerja ke Sumsel pada Rabu, 23 April 2025, Zulkifli Hasan mengungkapkan rasa takjub atas perubahan besar yang terjadi di wilayah tersebut. Di sela-sela pertemuan yang berlangsung di Ruang VIP Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, ia menilai bahwa apa yang dilakukan oleh Gubernur Herman Deru merupakan langkah luar biasa.
“Provinsi Sumsel ini termasuk provinsi terbaik di bawah kepemimpinan Bapak Gubernur Herman Deru yang lahan tadinya lebat buaya bisa diubah menjadi lahan produktif itu menjadi sawah, Jadi ini sangat luar biasa,” kata Mekopangan Zulkifli saat ditemui di Ruang VIP Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Rabu (23/4/2025) sore.
Zulkifli Hasan juga meyakini bahwa Sumsel memiliki potensi besar untuk menjadi daerah unggulan dalam ketahanan pangan nasional. Ia melihat komitmen kuat dari seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Sumsel, termasuk sinergi dengan Forkopimda serta para pemangku kepentingan, sebagai faktor penentu kemajuan di sektor pertanian.
Baca Juga: Sumsel Sukses Tingkatkan Produksi Padi, Prabowo Puji Kepemimpinan Herman Deru
“Sekarang kita ketahui Provinsi Sumsel sudah masuk rangking lima besar, komitmen ini kalau terus dilakukan oleh Bapak Gubernur Sumsel berkolaborasi bersama Kementerian Pertanian dan Kementerian Koordinator Bidang Pangan, bukan tidak mungkin Provinsi Sumsel bisa mengalahkan Jawa Timur,” tegasnya.
Pujian terhadap transformasi lahan rawa di Sumsel tidak hanya datang dari Menkopangan, melainkan juga dari Presiden RI Prabowo Subianto. Dalam kesempatan tanam padi serentak secara nasional yang dilangsungkan di Desa Simpang Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Presiden menyoroti pentingnya penggunaan teknologi pertanian modern dalam mencetak sawah baru dari lahan rawa.
Teknologi ini memungkinkan lahan yang sebelumnya tidak produktif—bahkan terkenal sebagai tempat buaya—berubah menjadi area yang mampu menyuplai kebutuhan pangan daerah.
"Alhamdulillah, hari ini saya diundang oleh Menteri Pertanian dan Gubernur Sumatera Selatan untuk melihat peningkatan lahan, dari yang tadinya rawa, dan tidak produktif, dan katanya di sini tempat buaya, sekarang sedang dibangun 105 ribu hektare sawah dengan teknik-teknik yang paling modern di dunia,” kata Presiden Prabowo pada kegiatan tanam padi serentak bersama 14 provinsi secara nasional.
Secara keseluruhan, upaya pengembangan 105 ribu hektare lahan rawa menjadi sawah di Ogan Ilir menjadi bukti nyata bahwa inovasi pertanian dan kolaborasi lintas sektor mampu mendorong kemandirian pangan sekaligus membangkitkan sektor pertanian di luar Pulau Jawa.