Gubernur Luthfi: Ekonomi Kreatif Jadi Tulang Punggung Ekonomi Jawa Tengah

photo author
- Rabu, 21 Mei 2025 | 13:50 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi bertemu dengan Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya. (Humas Jateng)
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi bertemu dengan Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya. (Humas Jateng)

JAKARTA, AYOSEMARANG.COM -- Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan komitmennya dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif (ekraf) sebagai salah satu tulang punggung perekonomian di wilayahnya. Hal ini disampaikannya usai bertemu dengan Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya di Jakarta, Selasa, 20 Mei 2025.

"Ekonomi kreatif ini salah satu tulang punggung ekonomi di Jawa Tengah. Pelaku ekonomi kreatif akan menciptakan pekerjaan untuk diri sendiri dan orang lain, sehingga potensi ini harus kita garap," kata Luthfi.

Ia menilai, keberagaman masyarakat Jawa Tengah membuka peluang besar dalam berbagai subsektor ekonomi kreatif, seperti jasa, boga, kriya, fesyen, dan lainnya.

"Secara teknis beliau (Menekraf) akan melakukan bimbingan di tempat kita dengan berbagai event-event yang diselenggarakan," jelasnya.

Baca Juga: Kecelakaan Maut di Tanah Putih Semarang Berakhir Restorative Justice, Keluarga Korban Sepakat Damai

Salah satu event yang menjadi perhatian Kementerian Ekonomi Kreatif adalah penyelenggaraan Solo Raya Great Sale, yang disebut-sebut dapat mendorong terciptanya perekonomian baru berbasis kreativitas.

Pemprov Jateng sendiri telah memulai berbagai inisiatif untuk memperkuat ekosistem ekraf. Di antaranya dengan mengembangkan SDM pelaku ekonomi kreatif, menggelar pelatihan berbasis kompetensi, sertifikasi profesi, hingga sosialisasi dan sertifikasi Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI).

Langkah lain yang sudah dijalankan termasuk menjembatani pembentukan Kabupaten/Kota kreatif, mendorong Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK), serta menyediakan ruang ekspresi melalui event rutin Semarak KaTa Kreatif sejak 2023.

Pada 31 Oktober 2014, dua kota di Jawa Tengah yakni Pekalongan dan Surakarta telah masuk dalam Unesco Creative Cities Network (UCCN) untuk sektor kriya dan seni budaya.

Baca Juga: Polisi Ringkus 3 Pelaku Buron, Semua Tersangka Pembunuhan Tukang Parkir di Gedung Batu Semarang Tertangkap

Sejauh ini, 17 kabupaten/kota kreatif di Jawa Tengah telah melalui Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif (PMK3I), antara lain Kota Salatiga (kuliner singkong), Kebumen (film, animasi dan video), serta Kota Surakarta (seni pertunjukan).

Selain itu, 12 kabupaten/kota di Jateng juga telah ditetapkan sebagai KaTa Kreatif oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Beberapa di antaranya yaitu Kota Semarang (fesyen), Kabupaten Rembang (kriya), dan Banjarnegara (kuliner). Hingga saat ini, sebanyak 27 kabupaten/kota di Jateng telah membentuk Komite Ekonomi Kreatif.

Meski demikian, pengembangan ekraf masih menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah perbedaan nomenklatur instansi daerah yang mengurusi ekonomi kreatif, serta belum optimalnya sinergi lintas pemerintahan.

"Menteri Ekonomi Kreatif sangat berharap sekali nanti nomenklatur ekonomi kreatif disesuaikan dengan dinas yang kita miliki," kata Luthfi.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X