PATI, AYOSEMARANG.COM - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Pati yang menjalin kerja sama dengan TNI dan Polri, dalam mewujudkan swasembada pangan. Ia berharap langkah serupa dapat direplikasi oleh kabupaten/kota lain di Jawa Tengah.
"Saya sebagai Gubernur mengapresiasi Bupati Pati yang telah melakukan kegiatan ini. Nanti perlu dicontoh oleh kabupaten lain sehingga swasembada pangan di Jawa Tengah bisa ter-cover," kata Luthfi saat memberikan arahan pada acara penandatanganan dukungan TNI-Polri terhadap kebijakan peningkatan kesejahteraan petani di Pendapa Kabupaten Pati, Kamis, 8 Mei 2025.
Acara ini dihadiri 511 personel Babinsa dan 254 Bhabinkamtibmas di 401 desa/kelurahan se-Kabupaten Pati. Turut hadir pula Wakapolresta Pati, Komandan Kodim 0718/Pati, seluruh Kapolsek dan Danramil, serta perwakilan kecamatan dan sejumlah pejabat Pemkab Pati.
Menurut Luthfi, kerja sama dan kolaborasi yang dilakukan itu tidak hanya sebatas dukungan saja. TNI dan Polri harus melakukan praktik nyata di lapangan. Mulai dari pemetaan wilayah rawan kekeringan saat musim kemarau, pemetaan fungsi saluran air, potensi tanaman, permasalahan yang dihadapi petani, sampai mengawal pada masa panen.
Baca Juga: Tak Boleh Kalah Lagi, Lawan PSS Sleman PSIS Semarang Wajib Menang
"Dukungan ini sangat perlu, karena Pemda tidak mungkin bisa berjalan sendiri. Perlu adanya dukungan dari seluruh instansi vertikal, termasuk TNI-Polri" katanya.
Luthfi menambahkan, hampir seluruh daerah di Jawa Tengah surplus padi. Produktivitas padi yang baik ini, tentu harus dijaga dan ditingkatkan. Langkah yang dilakukan Pemkab Pati, menurut Luthfi sudah bagus, karena setelah kebutuhan padi surplus, maka yang dikejar berikutnya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Ini bisa jadi pioneer dalam swasembada pangan. Secara umum di Jawa Tengah luasan tanam tahun 2024 sebesar 1,5 juta hektare dengan hasil panen 8,8 juta ton dan berkontribusi sebesar 16,5 persen kebutuhan padi nasional," katanya.
Bupati Pati Sudewo mengatakan, seluruh petani di Kabupaten Pati harus meningkat kesejahteraannya. Salah satu upayanya dengan menggandeng TNI-Polri.
Baca Juga: Awas Kehabisan! Kuota KUR BRI Rp50 Juta Tahun 2025 Masih Tersedia, Cicilan Ringan Mulai Rp1 Jutaan
"Ini kesempatan emas dalam rangka peningkatan kesejahteraan dengan cara peningkatan produktivitas. Saat ini produktivitas padi di Pati 6,5 ton per hektare dan diupayakan dapat meningkat menjadi 10 ton per hektare. Maka tagline kami adalah '10 Ton Bisa', itu sudah ada contohnya di Pati," katanya.
Program ‘10 Ton Bisa’ tersebut juga sudah didukung oleh seluruh kepala desa dan lurah di Kabupaten Pati. Keterlibatan TNI-Polri, dalam hal ini Babinsa dan Bhabinkamtibmas memberikan dampak positif, sehingga produktivitas padi yang diharapkan, dapat dicapai bersama.
"Tahun 2024 produksi padi di Pati mencapai 350 ribu ton. Kebutuhan untuk Pati 150 ribu ton. Surplus 200 ribu ton. Artinya sudah surplus dan swasembada beras. Maka derajatnya harus dinaikkan dengan petani harus sejahtera. Kami juga siapkan produksi-produksi unggulan selain padi," ungkapnya.